Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona di Indonesia belum surut. Bahkan, hingga Selasa (28/7/2020), kasus covid-19 sudah menembus angka 100 ribu, 4.838 di antaranya meninggal dunia.
Di tengah pandemi virus corona covid-19, makin banyak saja berita hoaks yang berseliweran di media sosial, seperti Facebook maupun Twitter. Kabar hoaks ini menimbulkan keresahan bagi para pembacanya.
Advertisement
Lalu, bagaimana cara membedakan berita asli dengan kabar hoaks yang sering beredar di media sosial? Tim Cek Fakta Liputan6.com bakal memberikan beberapa tips untuk mengetahui berita bohong soal virus corona.
1. Berhati-hati dengan Judul Provokatif
Membaca judul sebuah artikel sangat mudah mengetahui kebenaran dari faktanya. Biasanya, berita hoaks menggunakan judul yang sangat provokatif dan bombastis untuk menarik emosi pembaca.
Saat judulnya provokatif, biasanya isi berita menggunakan format penulisan yang asal-asalan. Banyak berita hoaks yang semua hurufnya menggunakan kapital dan di-bold.
2. Perhatikan Situs
Jika ada sebuah artikel, Anda harus perhatikan sumber beritanya. Apakah itu dari media mainstream atau bukan. Bila bukan media yang kredibel, bisa saja itu menjadi kabar bohong.
Biasanya, berita hoaks tentang virus corona yang bukan dari media kredibel menggunakan domain blog. Namun, Anda mesti cermat juga, karena ada juga yang mengatasnamakan media kredibel, meski domainnya blog.
Intip Situs Resmi Covid-19
3. Memeriksa Berita ke covid19.go.id
Pemerintah punya website resmi yang mengabarkan berita baru tentang virus corona, yakni covid19.go.id. Di akun ini juga ada kanal Hoax Buster yang terletak di kanan bagian atas.
Di kanal Haox Buster ada banyak informasi yang salah beredar di masyarakat. Dari sini, Anda bisa menelusuri berbagai kabar burung mengenai virus corona.
4. Cek Keaslian Foto
Di grup WhatsApp, biasanya ada berbagai foto, baik itu benar atau sudah dimanipulasi. Anda bisa mengecek keasliannya dengan menggunakan situs pencari Google Image.
Caranya pun sangat mudah, Anda tidak masukkan foto ke Google dengan memilih Gambar di kanan bagian atas. Setelah itu, klik gambar kamera di kolom pencarian dan upload fotonya.
Setelah itu, Google bakal menampilkan hasil pencarian berupa foto yang sama dan situs mana saja yang telah memuat foto tersebut. Cara seperti ini bisa membantu mengidentifikasi foto yang telah diedit atau disalahgunakan untuk berita yang salah.
Advertisement
Gabung Grup Anti Hoaks
5. Bergabung dengan Grup Anti-hoaks
Di Facebook sudah ada beberapa grup anti-hoaks, di antaranya Forum Anti Fitnah, Turn Back Hoax, hingga Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Grup-grup tersebut membahas banyak hoaks yang terjadi di Indonesia, tidak hanya virus corona.
6. Periksa Akurasi Fakta
Memeriksa fakta dengan mengetikkan judul berita tersebut di Google ataupun menggunakan kata kuncinya sangatlah penting. Misalnya, Anda bisa mencari: 'virus corona menular melalui udara'. Saat daftar berita bertopik sama muncul, pilih situs yang kredibel. Memeriksa fakta di mesin pencari juga bisa diterapkan pada berita hoaks non-medis.
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement