Gudang Lumbung Pangan Pulang Pisau Bakal Operasi Awal 2021

Bulog turut berkontribusi membangun gudang lumbung pangan di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

oleh Athika Rahma diperbarui 28 Jul 2020, 17:00 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso terjun langsung dalam penyerapan hasil panen di Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Bulog turut berkontribusi membangun gudang lumbung pangan di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Budi menjelaskan, gudang ini terdiri dari gudang lama yang nantinya akan diperbarui dan gudang baru yang akan dibangun di lahan pemberian Bupati Pulang Pisau.

"Kan ada gudang lama lagi diperbaiki, tapi karena Bupati Pulang Pisau kemarin beri lahan 6 ha itu langsung kita bangun, hari ini kita mulai survey. Bangun baru. Yang lama masih dimanfaatkan karena untuk menampung (hasil panen) 165 ribu ha," kelas Budi di Pandeglang, Selasa (28/7/2020).

Lebih lanjut, pihaknya sudah mulai memetakan akan membangun berapa gudang lumbung pangan tersebut. Kira-kira, akan ada 8 selo dan 3 gudang beras dengan kapasitas 3.000 ton.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembangunan 7 Bulan

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi lahan rawa pengembangan food estate atau lumbung pangan dan saluran primer induk UPT A5 di Kapuas.

Dengan pembangunan yang memakan waktu 6 hingga 7 bulan, kemungkinan gudang ini akan selesai awal tahun 2021.

"Mungkin tahun depan awal bisa. Kan pertanian awal tahun depan persiapannya, jadi pas," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Saat ini, terdapat 48 ribu ha lahan di Kabupaten Pulang Pisau yang telah aktif memproduksi 4 ton setara beras per ha setiap tahunnya. Selain gudang, rencananya Bulog juga akan membangun rice milling plan (mesin penggiling padi) di sekitar lokasi tersebut.

"Dari 165 ribu ha luas proyek food estate yang direncanakan, ada 48 ribu ha sawah di Pulang Pisau yang sudah produksi. Artinya produksi akan banyak, belum daerah-daerah lain yang sekarang mulai tanam, artinya akan menjadi sumber swasembada pangan baru di Indonesia," ujarnya beberapa waktu lalu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya