Liputan6.com, Jakarta Tidak lama lagi merupakan hari lebaran Idul Adha bagi umat Muslim. Idul Adha yang juga disebut hari raya Qurban merupakan hari melimpahnya daging sapi, kambing, domba dan kerbau untuk dikonsumsi.
Namun memasak daging domba dan kambing yang paling menantang karena aroma pekatnya yang jika salah dalam mengolah dagingnya, aroma pekatnya akan semakin menguat.
Advertisement
Maka dari itu, para ahli memberikan tips untuk mengolah daging kambing dan domba agar aromanya berkurang dan daging yang dikonsumsi lebih lembut, dari berbagai sumber.
1. Buang lemaknya sebanyak mungkin
Pada daging kambing, terlebih daging domba, Anda akan menemukan banyak lapisan lemak, dan rasa yang kuat itu sebenarnya berasal dari lemak tersebut.
Gunakan pisau tajam untuk memangkas lemak permukaan sebanyak mungkin sbeelum memasaknya, serta semua lapisan lemak besar yang mudah dihilangkan,.
Menurut tes yang dilakukan oleh Cooks Illustrated, terdapat beberapa potongan yang memiliki rasa lebih pekat, yaitu pada betis dan bahu.
Itu semua karena konsentrasi rantai cabang asam lemak atau branched-chain fatty acids (BCFAs), senyawa yang ditemukan dalam lemak domba yang bertanggung jawab atas rasa dan aromanya yang khas.
Dan itu biasanya tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi kambing dan domba, misalnya domba yang merumput memiliki BCFA lebih kuat daripada yang mengonsumsi biji-bijian, dikutip dari Mashed.
Maka dari itu, buang lemaknya sebanyak mungkin untuk menyelamatkan rasa masakan Anda.
2. Pilih yang ada tulangnya (jika bisa memilih)
Mungkin Anda berpikir daging yang tanpa tulang lebih mudah diolah. Dan memang benar, daing domba tanpa tulang lebih mudah diiris setelah dimasak.
Namun, tulang memberikan rasa ekstra pada daging, sama halnya pada tulang daging lainnya yang bisa dijadikan kaldu. Sebagai tambahan, daging panggang yang masih menempel pada tulangnya menambah nilai penampilannya, dikutip dari Mashed.
Sebenarnya, mengiris daging yang masih menempel dengan tulangnya tidak begitu sulit jika Anda tahu teknik memotongnya dengan tepat.
Simak Video Berikut Ini:
3. Jangan langsung memasak daging yang baru keluar dari lemari es
Menurut Bon Appetit, membiarkan daging di suhu ruangan setelah keluar dari lemari es sekitar satu-dua jam (tergantung pada ukuran potongannya), akan menghasilkan daging yang lebih matang dan segar.
Ini berdasarkan ide bahwa sepotong daging ingin membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai suhu internal yang tepat. Pada saat pusat mencapai suhu ideal, area yang lebih dekat ke permukaan akan matang.
Sebaliknya, jika Anda membiarkan suhu dagingnya naik sebelum mengenai panggangan atau menempatkannya di oven, bagian tengahnya akan matang sempurna lebih cepat, dilansir dari mashed.
4. Mencuci dan marinasi daging
Daging kambing dan domba segar bisa dibilang punya karakteristik yang unik, bila dicuci lebih dulu, justru akan semakin beraroma pekat.
Selain itu, jika dicuci akan membuat teksturnya semakin alot. Maka dari itu, jika daging tampak bersih, Anda tidak perlu mencucinya dan langsung direbus saja.
Jika untuk disate, dan ternyata dagingnya kotor, cukup iris dan buang bagian kotornya saja dengan pisau yang tajam. Jika daging terlanjur terkena air, sebaiknya jangan dijadikan sate. Lebih baik ditumis atau direbus.
Dalam proses perebusan, semua busa dan kotoran yang mengapung harus Anda saring dan buang. Setelah daging empuk, baru bisa kita tirisakan lalu dimasak dengan aneka bumbu lainnya.
Sedangkan untuk marinasi daging, sebaiknya tidak dilakukan terlalu lama. Karena jika terlalu lama akan memecah protein dalam daging.
Terutama jika menggunakan bahan-bahan asam, seperti cuka atau perasan jeruk atau nanas akan membuat permukaan daging kenyal dan lembek. Merendam daging dalam susu atau buttermilk selama beberapa jam memiliki efek yang sama, dan buttermilk juga membantu melunakkan potongan yang lebih keras.
Jika Anda menggunakan bahan asam, Bon Appetit merekomendasikan untuk menjaga waktu rendaman di bawah 24 jam. Bahkan 15 hingga 20 menit saja sudah cukup, terutama untuk potongan yang lebih tipis seperti daging domba. Di sisi lain, Kitchn menyarankan untuk melewatkan rendaman.
Daging domba sudah lembut secara alami, jadi tidak perlu mengubahnya dengan bahan asam. Sebagai gantinya, Anda bisa membumbui dengan rempah segar, bumbu-bumbu dan bawang putih.
5. Cara memasak yang tepat
Jangan mencampur daging domba atau kambing dengan bahan lain, terutama sayuran dan saus berbasis air, karena akan menghasilkan lebih banyak uap yang dilepaskan ke udara dan aromanya menyebar ke seisi rumah Anda. Maka dari itu, jika Anda ingin membuat daging bakar, olesi minyak dan bumbui, lalu bakar setiap sisinya di awal proses memasak.
Masukkan daging ke dalam wajan dengan api besar selama satu menit di setiap sisi. Balik daging dengan spatula, jangan menusuk daging. Selesaikan memasak dengan tingkat kematangan sesuai selera.
Sebaiknya Anda menutupi wajan, meskipun akan menghasilkan uap setiap Anda mengangkat tutupnya untuk membalik atau menyelesaikannya, tetapi dapat mengurangi bau saat memasak, dilansir dari Livestrong.
Jika ingin memanggangnya, tutup loyang dengan kertas timah. Ini akan menjaga bau dan membantu melunakkan daging. Menambahkan sayuran atau saus tidak akan menjadi masalah, karena uapnya akan tetap berada dalam panci yang tertutup rapat.
Terlepas dari metode memasak Anda, panaskan daging domba hingga suhu internal mencapai setidaknya 145 derajat Fahrenheit (sekitar 63 derajat celcius) yaitu suhu minimum untuk konsumsi daging domba yang aman, menurut Academy of Nutrition and Dietetics. Biarkan daging selama tiga menit setelah matang sebelum disajikan.
Advertisement