Liputan6.com, Jakarta - Sekitar pekan lalu, aksi seorang pelaku pelecehan seksual mengambil foto dari bawah gaun seorang broadcast jockey (BJ) tertangkap tayangan live stream. Pada rekaman tersebut, si BJ tengah menyiapkan tempatnya melakukan siaran langsung di sebuah ruangan PC.
Melansir laman Koreanboo, Selasa (28/7/2020), aksi pelecehan seksual tersebut tertangkap 800 viewers di tayangan live stream yang dimaksud. Mereka pun segera menuliskan komentar supaya si BJ sadar akan insiden tersebut.
Tak sedikit pula yang memintanya memeriksa rekaman CCTV sesegera mungkin dan tak membiarkan lelaki tersebut meninggalkan tempat. Setelahnya, sang BJ dilaporkan mendatangi pelaku dan bertanya apakah ia mengambil foto.
Baca Juga
Advertisement
Lelaki itu menjawab tak mengambil foto apapun, dan karena ia hanya lewat, si BJ salah menangkap situasi sebagai aksi pelecehan seksual. Pelaku kemudian menjelaskan bahwa ia lewat untuk mencari temannya.
Usai memeriksa rekaman CCTV yang memperlihatkan kondisi sebaliknya, si pelaku meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Ia pun dilaporkan ke polisi yang kemudian memeriksa ponsel si pelaku untuk mencari tahu apakah perilaku serupa pernah dilakukan.
Insiden ini masih jadi perbincangan karena respons seorang warganet yang mengaku sebagai teman si pelaku pelecehan seksual. Dalam tanggapan, ia menanyakan mengapa BJ ini membuat keadaan makin runyam dengan mengunggah video tersebut di media sosial.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Komentar Mengundang Kontroversi
Pengguna itu melanjutkan, kejadian pelecehan seksual ini terjadi karena penampilan dan pilihan busana si BJ. "Bahkan saat ia melakukan hal yang salah, ia tetap teman saya dan bila sesuatu terjadi, saya akan terpengaruh juga," tulisnya.
"Lingkungan tempat tinggal tak luas, Anda tentu bukannya tak mau berpapasan dengannya lagi, bukan? Jangan begini lagi. Saya akan berbicara dengannya. Jadi, mari selesaikan ini baik-baik," sambungnya.
BJ bernama Kim Ok Bun ini membuat unggahan pada akhir pekan lalu untuk menyoroti komentar tersebut. Ia mengatakan, saat pelaku pelecehan seksual menggunakan alasan penampilan korban dalam melakukan aksi, pernyataannya malah bakal melanggengkan tindak kriminal.
Sementara belum ada kabar tentang hukuman, pelaku pelecehan seksual ini telah menjalani sidang pada Jumat, 25 Juli 2020.
Advertisement