4 Strategi Pemerintah Perbaiki Sektor Usaha di Masa Pandemi Covid-19

Perekonomian Indonesia diharapkan dapat pulih secara bertahap dan terhindar dari jurang resesi saat pandemi Corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2020, 06:37 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya menggeliatkan kembali sektor usaha di dalam negeri, terutama yang terdampak parah akibat pandemi Corona Covid-19.

Perekonomian Indonesia diharapkan dapat pulih secara bertahap dan terhindar dari jurang resesi saat pandemi Corona Covid-19.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Kasan, menyatakan setidaknya ada empat strategi yang telah dilakukan oleh kementeriannya agar sektor usaha kembali bangkit.

Salah satunya, kata Kasan, memaksimalkan penerapan protokol kesehatan Corona Covid-19 di pasar rakyat atau tradisional.

Karena menurut dia, pasar tradisional dinilai rentan akan penularan Covid-19. Mengingat, pada masa adaptasi kebiasaan baru ini aktivitas perdagangan mulai berangsur secara normal.

"Apalagi di pasar tersebut banyak kontak langsung. Sehingga protokol kesehatan harus diterapkan untuk melindungi aspek kesehatan dan ekonomi," ujar Kasan dalam webinar bertajuk Mid-Year Economic Outlook 2020, Selasa, 28 Juli 2020.

Selain itu, strategi kedua adalah kembali membuka pusat perbelanjaan atau mal pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Berikut 4 strategi Kementerian Perdagangan untuk kembali geliatkan sektor usaha di masa pandemi Corona Covid-19:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Buka Kembali Mal

Karyawan antre mencoba alat pendeteksi suhu tubuh di Mal Central Park, Jakarta, Rabu (3/6/2020). Selain menerapkan protokol kesehatan ketat, pusat perbelanjaan juga menyediakan fasilitas pendukung 'physical distancing' sebagai persiapan operasional di era normal baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Kasan, strategi pertama adalah membuka kembai pusat perbelanjaan atau mal pada masa adaptasi kebiasaan baru.

"Memang kembali dibukanya mal diharapkan dapat mendongkrak kegiatan usaha. Namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujar Kasan dalam webinar bertajuk Mid-Year Economic Outlook 2020, Selasa, 28 Juli 2020.

 


Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar

Salah satu pedagang menggunakan face shield dan sarung tangan saat melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (1/6/2020). Saat era new normal, para pedagang di pasar rakyat diwajibkan menggunakan masker, face shield, dan sarung tangan selama beraktivitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kasan memaparkan, strategi kedua adalah memaksimalkan penerapan protokol kesehatan di pasar rakyat atau tradisional.

Sebab, kata dia, pasar tradisional dinilai rentan akan penularan Covid-19. Mengingat pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, aktivitas perdagangan mulai berangsur secara normal.

"Apalagi di pasar tersebut banyak kontak langsung. Sehingga protokol kesehatan harus diterapkan untuk melindungi aspek kesehatan dan ekonomi," ucap Kasan.

 


Revitalisasi Pasar

Petugas PMI melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Tradisional Cikini, Jakarta Pusat, kamis (9/7/2020). Penyemprotan ini untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). (merdeka.com/Imam Buhori)

Strategi ketiga, lanjut Kasan, adalah pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54 Tahun 2020.

"Di mana pada tahun ini Kementerian menetapkan 143 unit pasar rakyat pada 140 kabupaten/kota yang ditetapkan melalui Permendag No 54/2020," terang dia.

 


Dukung Revolusi Industri

Pandangan udara permukiman warga dan gedung pencakar langit di Jakarta, Senin (27/7/2020). Berbagai sektor di Jakarya yang anjlok akibat Covid-19 antara lain listrik dan gas, perdagangan, pendidikan serta industri olahan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kasan menjelaskan, strategi terakhir adalah mendukung revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital.

Hal tersebut, kata dia, dikarenakan terjadi pola pergeseran aktivitas ekonomi akibat pandemi ini. Salah satunya membatasi kontak antar individu dan pembayaran secara tunai.

"Kemendag mendorong digitalisasi pasar rakyat dengan menetapkan pembayaran secara elektronik dan melakukan transaksi secara daring," tandas Kasan.

 

Reporter : Sulaeman

Sumber : Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya