Wagub DKI : PSBB Normal Diberlakukan Jika Tren Covid-19 Terus Naik

Riza mengingatkan agar masyarakat tetap mempertahakan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 28 Jul 2020, 20:55 WIB
Wagud DKI Jakarta A Riza Patria (Rifa Yusya/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan ibu kota akan kembali ke masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jika tingkat kasus positif Covid-19 terus memburuk. Sebaliknya, jika situasi tidak memburuk, PSBB transisi akan kembali diperpanjang.

"Kalau masih seperti ini kemungkinan kita akan memperpanjang masa transisi, tapi kalau semakin memburuk tidak mustahil kembali ke PSBB," ujar Riza di Balai Kota, Selasa (28/7/2020).

Dia kembali mengingatkan agar masyarakat tetap mempertahakan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.

Menurutnya, bukan hal mustahil jika PSBB transisi menuju masa sehat dan aman, namun untuk melangkah ke fase tersebut tergantung kesadaran masyarakat.

Riza juga menegaskan pengawasan oleh Pemprov DKI terus dilaksanakan. Namun pengawasan akan berdampak efektif jika masyarakat turut andil dalam kesadaran menerapkan protokol kesehatan.

"Pilihan pertama kalau dianggap ada luar biasa perbaikan peningkatan yang positif ke arah yang lebih baik tentu kita memasuki masa sehat aman dan produktif."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hasil Evaluasi Data

Aktivitas pengunjung di Sumarecon Mall Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/5/2020). Sumarecon Mall Bekasi akan menjadi mal percontohan dalam menerapkan New Normal di bidang perniagaan yang rencananya akan dibuka secara bertahap mulai 8 Juni seiring berakhirnya PSBB di Bekasi.(merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Politikus Gerindra itu menambahkan bahwa segala kebijakan yang diambil Pemprov berdasarkan hasil evaluasi data, dan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta gugus tugas pusat.

"Jadi semuanya kembali tergantung kepada rtnya air knotnya positivity rate nya. Jadi  data itu akan kami pantau. Kami koordinasi dengan pemerintah pusat, dengan gugus tugas pusat, dengan para pakar, para ahli, semuanya instansi atau unit terkait, dan semuanya akan kita putuskan bersama," tandas dia.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya