Cegah Penyebaran Virus Corona COVID-19, Jemaah Haji Diberi Gelang Elektronik

Angka peserta jemaah haji dirampingkan secara drastis akibat pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Jul 2020, 12:01 WIB
Umat muslim berdoa ketika mereka mengelilingi Kakbah di Masjid al-Haram menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di kota suci Makkah, Arab Saudi pada Senin (5/8/2019). Ibadah haji menjadi pertemuan tahunan umat manusia terbesar di dunia. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Makkah - Para jemaah haji tengah bersiap untuk memulai ibadah tahunan.

Jumlah pesertanya telah dikurangi secara drastis pada 2020, ketika pihak Saudi berusaha untuk mencegah wabah Virus Corona COVID-19 baru selama dilangsungkannya rangkaian ibadah haji selama lima hari.

Berbeda dari biasanya, tahun ini hanya sekitar 10.000 orang yang sudah tinggal di kerajaan akan berpartisipasi dalam pelaksanaan ibadah haji, hanya sebagian kecil dari 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia yang hadir pada 2019, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (29/7/2020). 

"Tidak ada kekhawatiran terkait keamanan dalam ibadah ini, tetapi (pengurangan) adalah untuk melindungi jemaah dari bahaya pandemi," kata Khalid bin Qarar Al Harbi, direktur keamanan publik Arab Saudi.

Jemaah akan diminta mengenakan masker dan menerapkan jarak sosial selama rangkaian ibadah haji yang diselesaikan dalam lima hari di kota suci Makkah dan sekitarnya di Arab Saudi barat.

Mereka yang dipilih untuk ambil bagian dalam haji dikenakan pemeriksaan suhu, dan ditempatkan di karantina ketika menuju Makkah pada akhir pekan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gelang Elektronik

Pemandangan kompleks Masjidil Haram jelang ibadah haji, Makkah, Arab Saudi, Senin (27/7/2020). Karena pandemi COVID-19, Arab Saudi membatasi jumlah jemaah haji tahun ini hanya untuk sekitar 1.000 orang. (AP Photo)

Media pemerintah menunjukkan petugas kesehatan membersihkan bagasi mereka, dan beberapa jemaah melaporkan diberi gelang elektronik untuk memungkinkan pihak berwenang memantau keberadaan mereka.

Para pekerja, memegangi sapu dan desinfektan, terlihat membersihkan area di sekitar Ka'bah.

Pihak berwenang haji menutup Ka'bah tahun ini, mengatakan jemaah tidak akan diizinkan untuk menyentuhnya, untuk membatasi kemungkinan infeksi.

Mereka juga melaporkan mendirikan beberapa fasilitas kesehatan, klinik keliling dan ambulans untuk melayani para jemaah haji.

Tahun ini, pers atau media asing juga dilarang untuk ikut serta dalam ibadah haji, di mana biasanya menjadi acara media global yang besar, lantaran pemerintah memperketat akses ke Makkah.


Pembatasan Jemaah Haji

Seorang pria membakar dupa di sekitar Ka’bah, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (26/7/2020). Karena pandemi COVID-19, Arab Saudi membatasi jumlah jemaah haji tahun ini hanya untuk sekitar 1.000 orang. (Saudi Ministry of Media via AP)

Pihak berwenang Saudi awalnya mengatakan hanya sekitar 1.000 jemaah yang tinggal di kerajaan akan diizinkan untuk haji, tetapi laporan media lokal mengatakan sebanyak 10.000 akan diizinkan untuk mengambil bagian.

Sekitar 70 persen jemaah haji adalah orang asing yang tinggal di kerajaan itu, sementara sisanya adalah warga negara Saudi, kata pihak berwenang.

Semua jemaah diharuskan diuji untuk Virus Corona baru sebelum tiba di Makkah dan juga harus dikarantina setelah naik haji karena jumlah kasus di kerajaan itu mendekati 270.000 - salah satu wabah terbesar di Timur Tengah.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya