Liputan6.com, Jakarta Pada momen hari raya Idul Adha, biasanya masyarakat di berbagai daerah di Indonesia akan menerima daging sapi, domba atau kambing secara gratis sebagai bentuk pembagian daging qurban. Tapi kalau Anda tinggal di Swiss, sepertinya akan sulit untuk menerima daging sapi secara gratis.
Mendapatkan daging sapi dengan harga setara di Indonesia saja akan sangat sulit. Pasalnya, Swiss merupakan negara dengan rata-rata harga daging sapi termahal di dunia.
Advertisement
Melansir laman americanbeefclub.com, Rabu (29/7/2020), satu kilogram daging sapi di Swiss dibanderol seharga 45,61 euro atau setara Rp 780.200 (1 euro = Rp 17.106).
Hal tersebut berdasarkan data yang disediakan badan analisa dan informasi IMIT dalam studinya yang bertajuk “European Beef Market, Current status and prospects."
Sebaliknya, berdasarkan laporan pada 2019, daftar negara dengan harga daging sapi termurah di dunia terdapat di Venezuela.
Berbanding terbalik dengan Swiss, harga daging sapi per kilogram di Venezuela hanya dibanderol seharga 2,5 euro atau Rp 42.700.
Sementara itu, peningkatan produksi daging sapi terbesar terjadi di Turki. Hal tersebut senada dengan penerapan sebuah program pemerintah yang mendukung para produsen dalam negeri dalam mengolah daging sapi.
Menurut badan analisa tersebut, China menjadi importir daging sapi beku global terbesar sepanjang 2018, diikuti Vietnam dan Amerika Serikat.
Sementara puncak ekspor daging sapi terbesar di dunia dijajaki Brazil, India, dan Australia. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan produksi daging sapi terbesar ditemukan di Polandia dan Spanyol.
Hal tersebut berkenaan dengan kebijakan agrikultural Uni Eropa yang menyediakan sebuah program reorientasi pada produksi susu.
Tonton Video Ini
Jelang Idul Adha, Kapal Ternak Angkut 550 Sapi dengan Rute Kupang-Dumai
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas III Kupang melepas kapal ternak KM Camara Nusantara 2 yang mengangkut 550 ekor sapi.
Kapal yang dioperatori oleh PT Pelayaran Wirayuda Maritim tersebut berangkat dengan rute perdana dari Pelabuhan Tenau, Kupang menuju Pelabuhan Dumai, Riau pada Jumat (17/7/2020) malam pukul 23.45 WIT.
Pengiriman itu merupakan respon terhadap permintaan Pemerintah Daerah (Pemda) Dumai atas tingginya kebutuhan hewan Sapi menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H. Rute pelayaran Tenau-Dumai terbilang baru, mengingat selama ini kapal ternak KM Camara Nusantara 2 mempunyai rute tetap yakni Kupang-Tanjung Priok, Jakarta.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan, pengiriman ini dilakukan guna mengakomodir permohonan Pemda Dumai. Adapun ketersediaan ternak jenis sapi di Riau sebagian besar (70 persen) merupakan pasokan dari luar provinsi.
"Kondisi ini sangat memungkinkan jika ada pemerintah daerah lain yang juga mempunyai kebutuhan memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha," kata Wisnu dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/7/2020).
Wisnu mengamati, jelas Idul Adha ini biasanya akan terjadi peak season angkutan ternak akibat volume permintaan daging sapi hidup meningkat tajam.
"Yang biasanya pengiriman mayoritas ke Jakarta maka menjelang Idul Adha akan ada permintaan ke daerah-daerah lain seperti Balikpapan, Riau dan Bengkulu, dimana tujuan tersebut ini tidak ada dalam trayek reguler yang diusulkan oleh pemerintah daerah," sambungnya.
Untuk itu, terkait dengan permohonan penambahan atau perubahan rute pengoperasian kapal ternak, Wisnu menjelaskan l pada prinsipnya semua kapal ternak bisa digunakan sepanjang masih di wilayah Indonesia.
"Ada 6 unit kapal ternak yang siap mengangkut hewan sapi untuk memenuhi ketahanan pangan suatu wilayah jika dibutuhkan," tutur dia.
Advertisement