Liputan6.com, Jakarta Jumlah pasien sembuh dari virus Corona atau Covid-19 di Tanah Air terus mengalami peningkatan. Dilaporkan ada penambahan 1.599 kasus baru yang sembuh pada hari ini Rabu (29/7/2020).
Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien di Indonesia yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 mencapai 62.138 orang.
Advertisement
Informasi ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui Satgas Penanggulangan Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di laman www.covid19.go.id, Rabu sore ini.
Sementara, penambahan kasus positif hari ini ada 2.381 orang. Sehingga total keseluruhan mencapai 104.432 pasien yang dinyatakan terpapar virus Covid-19.
Adapun jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 hari ini mencapai 74 orang. Maka total akumulatif hingga hari ini tercatat 4.975 orang di Tanah Air yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Data update pasien virus Covid-19 ini tercatat sejak Selasa, 28 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Satgas Imbau Kerja dari Rumah Diberlakukan Lagi
Sementara itu, jumlah klaster Covid-19 di perkantoran di wilayah DKI Jakarta naik menjadi 90. Klaster ini memicu kasus baru sebanyak 459 atau naik 416 kasus dari sebelumnya.
Guna mencegah klaster perkantoran meluas, Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengimbau agar perusahaan menerapkan kembali kebijakan work from home (WFH) atau kerja dari rumah.
"Untuk perusahaan yang masih bisa melakukan kerja WFH, sebaiknya WFH," kata Dewi dalam Talk Show Covid-19 dalam Angka yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (29/7/2020).
Jika memang harus ke kantor, Dewi meminta agar perusahaan memastikan hanya 50 persen karyawan yang masuk. Opsi lainnya, perusahaan mengatur waktu sif masuk kantor dan WFH karyawannya.
"Lakukan sif kedatangan dengan jeda 1,5 sampai 2 jam," ujar Dewi.
Perusahaan juga harus memastikan sirkulasi udara di ruangan berjalan lancar, menerapkan protokol kesehatan dan menyediakan fasilitas untuk menunjang penerapan protokol kesehatan.
Perusahaan harus memberikan tugas kepada bagian Health, Safety dan Environment untuk menjadi tim pangawas. Jika memungkinkan, setiap lantai perkantoran ada tim pengawas protokol kesehatan terkati Covid-19.
Advertisement
Perjalanan Kasus Corona di Indonesia
Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.
2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.
Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.
Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.
Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.
Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres).
Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.
Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.
Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.
Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.
Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.
Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.
Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.
Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.