PAN Dukung Bobby Nasution di Pilkada Medan

PAN di Pilkada Solo juga resmi mendukung Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2020, 16:50 WIB
Menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut diharapkan bisa memimpin Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan kepedulian, terutama terhadap kaum ibu-ibu. Harapan disampaikan saat Bobby bersilaturahmi dengan keluarga besar Persaudaraan Dalihan Natolu di Jalan Karya Bakti, Medan Tembung.

Liputan6.com, Jakarta Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution sebagai calon wali kota Medan di Pilkada 2020. Ketum PAN, Zulkifli Hasan berharap kompetisi di Pilkada Medan diisi dengan adu gagasan.

"Kota Medan itu saya kira sudah memutuskan mendukung Bobby karena begini, saya mendukung Bobby PAN ini kita ingin pilkada ini pemilihan wali kota jadi adu konsep adu gagasan. Lihat nanti kandidat yang paling siap paling mampu bisa membawa perubahan," kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2020).

Zulhas tidak ingin Pilkada Medan di aduperang ras, suku dan agama. Menurutnya, pemilihan wali kota jangan disamakan seperti Pilpres.

"Jangan sampai ini seperti Pilpres terbawa begitu-begitu jangan, kapan berakhirnya kita. Kita mau agar ini pemilihan wali kota pemilihan biasa," ucapnya.

Zulhas menuturkan, di Pilkada Medan, baik Bobby maupun lawannya Akhyar Nasution merupakan anak bangsa yang ingin membangun Indonesia.

"Bobby maupun Akhyar sama-sama anak bangsa, dua-duanya juga agamanya Islam jadi jangan sampai nanti jualan (SARA) lagi pilih yang terbaik mana nanti yang bisa membangun maju dan sebagainya," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dukung Gibran

Dia menambahkan, PAN di Pilkada Solo juga resmi mendukung Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan, di Pilkada Tangerang Selatan PAN belum memutuskan.

"Sudah kan kota Solo ya, Gibran. Tangsel belum," kata dia.

Zulhas juga menanggapi isu dinasti politik Jokowi terkait Gibran dan Bobby. Menurutnya, politik kekerabatan adalah hal wajar. Begitu juga profesi-profesi lain.

"Di belahan dunia manapun kalau politisi biasanya itu keluarga kerabatnya kariernya politisi juga, kalau saudara tentara biasanya keluarganya tentara juga, kalau keluarga dokter keluarganya dokter lagi gitu. Kalau ada pengusaha pengusaha lagi. Ini di mana salahnya gitu," ujarnya.

Reporter: Genan

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya