Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Banyuwangi sukses menjaga produksi panennya di masa pandemi Covid-19. Buktinya, di Bulan Juli 2020 dari 13.565 hektare, Banyuwangi menghasilkan 88.755 ton gabah, atau setara sekitar 55.975 ton beras. Keberhasilan Banyuwangi tidak terlepas dari penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasinya untuk Banyuwangi yang mampu memaksimalkan alsintan untuk menjaga peroduktivitas padi.
Advertisement
"Kami sangat membutuhkan produksi yang tinggi untuk menjaga ketahanan pangan. Dan Banyuwangi mampu melakukan hal tersebut dengan memanfaatkan alsintan. Langkah ini bisa diikuti daerah lain, karena memang penggunaan alsintan sangat luar biasa manfaatnya," tutur Mentan Syahrul, Rabu (29/7)).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy juga memberikan apresiasinya.
"Banyuwangi membuktikan jika penggunaan alsintan bisa turut mendukung meningkatkan produktivitas serta meminimalisir losses. Bukan itu saja, alsintan juga bermanfaat untuk meningkatkan indeks pertanaman. Daerah lain yang ingin menggenjot produksi padi, kita sarankan untuk memanfaatkan alsintan dalam berativitas," tutur Sarwo Edhy.
Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan menambahkan, panen yang optimal pada bulan Juli ini tidak terlepas dari upaya mendorong percepatan masa tanam dengan memanfaatkan sisa musim penghujan beberapa waktu lalu.
"Beberapa waktu lalu memang ada arahan untuk percepatan masa tanam, sehingga langsung kami koordinasikan. Ini penting untuk memastikan ketahanan pangan di masa pandemi," ujarnya.
Tidak itu saja, Arief mengaku terus mendorong petani agar mengoptimalkan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk menggenjot produksi. Secara berkelanjutan, kelompok tani mendapat bantuan alsintan, baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten.
Dinas Pertanian Banyuwangi juga terus memastikan ketersediaan air mengingat sudah memasuki musim kemarau. Tempat-tempat penyimpanan air hujan, mulai waduk hingga embung, dicek secara berkala untuk memastikan air tersedia.
"Insya Allah ke depan produksi padi terus berjalan dengan air yang memadai. Demikian pula komoditas pertanian lainnya. Kami terus koordinasi dengan Dinas Pengairan," ujar Arief, beberapa waktu lalu.
Data Dinas Pertanian Banyuwangi menyebutkan, sepanjang tahun ini hingga Juni, Banyuwangi panen 353. 356 ton padi atau setara 226.858,71 ton beras dengan luasan panen 54.216 hektare. Dengan konsumsi penduduk hanya 100.027,17 ton, per Juni 2020, Banyuwangi surplus beras 126.831 ton.
(*)