Pertamina Jatim Tambah 6 Persen Pasokan Elpiji Jelang Idul Adha

Kebutuhan masyarakat akan produk elpiji di Jawa Timur memiliki kecenderungan tren meningkat di beberapa momen perayaan hari besar keagamaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2020, 00:00 WIB
Karyawan menyemprotkan cairan disinfektan ke tabung gas ukuran 3 kg di Agen LPG 3 kg, Bojongsari, Depok, Senin (4/5/2020). Selain penyemprotan, sejumlah karyawan agen juga dibekali dengan masker dan sarung tangan untuk menghindari penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus akan menambah pasokan elpiji sebesar 6 persen menjelang Idul Adha 2020 untuk mengantisipasi meningkatnya konsumsi masyarakat saat hari besar keagamaan di wilayah Jawa Timur (Jatim).

Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji mengatakan, penambahan pasokan dilakukan dari konsumsi rata-rata harian di wilayah Jatim. Hingga 26 Juli 2020 rata-rata konsumsi harian di Jatim mencapai 4.090 Metrik Ton (MT) per hari, Rabu, 29 Juli 2020.

"Di bulan Juli ini, nanti pada 31 Juli juga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, Pertamina sudah mempersiapkan tambahan suplai elpiji fakultatif sebesar 6 persen atau ditambah menjadi 4.300 MT per hari, yang mungkin akan dibutuhkan masyarakat pada momen perayaan hari besar keagamaan tersebut," kata Rustam, dilansir dari Antara.

Ia mengakui, kebutuhan masyarakat akan produk elpiji di Jawa Timur memiliki kecenderungan tren meningkat di beberapa momen perayaan hari besar keagamaan, dan penambahan dilakukan untuk memastikan distribusi dan stok mencukupi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Konsumsi Idul Adha dipastikan meningkat, selain itu seiring dengan mulai pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat, warung-warung makan, restoran dan kafe, yang sebagian sudah beroperasi kembali," kata Rustam.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


670 Agen Elpiji di Jatim

Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi Rp 4,1 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pertamina, lanjutnya, juga akan aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam upaya penyaluran dan pengawasan penggunaan elpiji, khususnya 3 kg agar lebih tepat sasaran.

Sebab, momen meningkatnya kebutuhan elpiji seringkali dimanfaatkan oknum spekulan (pengecer) dengan mempermainkan harga jual tanpa mengacu ke Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan Pemerintah.

"Oleh karena itu kami imbau masyarakat, agar membeli langsung elpiji di pangkalan resmi dan Outlet Brightgas Pertamina," ujar Rustam.

Sementara itu, di wilayah Jawa Timur hingga kini sudah ada sebanyak lebih dari 670 agen dan 27.200 pangkalan elpiji.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya