Penjualan Mobil dan Motor Anjlok, Laba Bersih Astra Turun 44 Persen

Penurunan lebih parah terjadi pada laba bersih dari divisi otomotif Grup Astra, yang berkurang 79 persen menjadi Rp 716 miliar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Jul 2020, 20:41 WIB
Gedung Astra. Dok Astra

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk menyampaikan laporan keuangan perseroan di semester I 2020. Dalam laporan tersebut, disebutkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada 6 bulan pertama tahun ini anjlok 44 persen.

Salah satu faktor yang membuat pendapatan bersih Grup Astra turun yakni berkurangnya angka penjualan kendaraan bermotor. Seperti penjualan mobil yang turun 45 persen, dan motor minus 40 persen.

Presiden Direktur Grup Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan, kinerja bisnis dan keuangan perusahaan saat ini sangat terdampak signifikan akibat pandemi Covid-19.

"Langkah-langkah penanggulangan pandemi yang diterapkan di sebagian besar wilayah Indonesia telah berdampak kepada operasi grup secara substansial. Termasuk penutupan sementara kegiatan manufaktur dan distribusi otomotif, serta terdapat peningkatan secara signifikan jumlah pinjaman yang direstrukturisasi dalam bisnis jasa keuangan grup," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7/2020).

Berdasarkan catatan Grup Astra, pendapatan bersih konsolidasian perusahaan pada semester pertama 2020 sebesar Rp 89,8 triliun, turun 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara laba bersih perseroan pada semester I 2020 sebesar Rp 11,4 triliun. Jumlah tersebut naik 16 persen dibandingkan periode sebelumnya, termasuk keuntungan dari penjualan saham di Bank Permata.

Namun, tanpa memasukan keuntungan penjualan saham tersebut, laba bersih Astra Grup terpangkas 44 persen menjadi Rp 5,5 triliun dari semester I 2919.

 


Otomotif Group

Sejumlah mobil Toyota Calya dan Daihatsu Sigra di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, Karawang,Jawa Barat, Selasa (2/8). Kolaborasi Toyota dan D

Penurunan lebih parah terjadi pada laba bersih dari divisi otomotif Grup Astra, yang berkurang 79 persen menjadi Rp 716 miliar. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan volume penjualan kendaraan bermotor yang signifikan pada kuartal kedua tahun ini.

Adapun penjualan mobil Astra menurun 45 persen menjadi 139.500 unit, dengan pangsa pasar stabil sebesar 53 persen. Penurunan terparah terjadi di kuartal II 2020, dimana angka penjualannya ambles 92 persen dibanding kuartal pertama tahun ini.

Sementara penjualan sepeda motor Astra anjlok 40 persen menjadi 1,5 juta unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 75 persen menjadi 77 persen. Pada kuartal kedua 2020, angka penjualannya menurun drastis 80 persen dari kuartal pertama tahun ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya