Liputan6.com, Makassar - Hingga saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia masih gencar berupaya menangani penularan virus covid-19 yang bermula dari negeri Wuhan, China.
Seperti di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Pemerintah Kabupaten Gowa mencoba membuat terobosan yang terbilang belum pernah dilakukan daerah lainnya di Indonesia, yaitu gerakan membagi sejuta masker.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo mengatakan gerakan membagi sejuta masker tersebut berawal dari tantangan langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Baca Juga
Advertisement
"Saya mengiyakan saja tantangan beliau saat itu. Kenapa tidak, tujuannya untuk kebaikan bagaimana menekan penularan virus covid-19 yang jumlahnya semakin massif," ucap Adnan dalam bincang-bincang bersama Liputan6.com membahas tema program sejuta masker, gebrakan Bupati Gowa di tengah pandemi yang ditayangkan melalui live streaming Inspirato sharing session di IG @liputan6, Rabu (29/7/2020) pukul 19.30 Wita.
Tantangan Mendagri kemudian ia wujudkan dengan melibatkan seluruh elemen, baik dari unsur pemerintahan mulai dari perangkat Desa/Lurah, Kecamatan, Babinsa, Binmas, SKPD, ASN serta organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, media hingga masyarakat Gowa sendiri.
"Aparat pemerintah, swasta hingga seluruh elemen masyarakat kita libatkan dalam pendistribusian sejuta masker tersebut. Seluruh masyarakat Gowa yang terbagi di 165 Desa dan 18 Kecamatan itu kita sudah distribusikan," ucap Adnan.
Untuk mendapatkan masker yang jumlahnya sekitar 1,2 juta lembar itu, ia mengaku terbantu dengan adanya partisipasi sejumlah masyarakat yang tergabung dalam UKM-UKM.
"Kita berdayakan juga masyarakat. Semampu mereka bisa membuat berapa masker itu kita langsung beli," tutur Adnan.
Tak hanya membagikan ke masyarakat Gowa saja, sebagai daerah penyangga, pihaknya juga turut memberikan masker kepada Kota Makassar. Jumlahnya kurang lebih 150 lembar masker.
"Kita juga mengerti mungkin saja ada masyarakat Gowa yang belum dapat masker. Silahkan ke Kantor Bupati Gowa ambil maskernya secara gratis. Tapi yang mampu sebaiknya tidak usahlah cari yang gratis. Mari kita bantu warga tak mampu," ungkap Adnan.
Ia mengatakan awal mula penularan covid-19 di Kabupaten Gowa, berasal dari adanya kegiatan Ijtima Ulama se-Asia yang berlangsung di Kabupaten Gowa.
Dalam kegiatan itu melibatkan ribuan ulama yang berasal dari beberapa negara tetangga di Asia Tenggara.
"Saat itu kita mencoba mengumpulkan panitia lokalnya tapi mereka tak mampu memutuskan. Nanti baru teratasi ketika panitia inti (pusat) dan dewan syurahnya ada. Akhirnya kegiatan itu berhasil ditunda meski kami sempat kecolongan," terang Adnan.