Liputan6.com, Palembang - Program Kemendag Peduli yang diinisiasi oleh Kementrian Perdagangan (Kemendag), sukses menjembatani penyaluran bantuan para donatur ke warga terdampak Corona Covid-19. Program ini pun turut menyasarmasyarakat di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto diwakili Inspektur Jenderal Kemendag Srie Agustina, ini salah satu program pemulihan ekonomi nasional. Yang mana langkahnya yaitu penanganan dan pencegahan pandemi Corona Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
“Kami hadir sebagai bentuk kepedulian dari seluruh karyawan Kemendag. Kami juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kemendag Peduli, atas inisiasi dari karyawan Kemendag untuk menanggulangi pandemi Covid-19,” ujarnya, usai menyerahkan bantuan Kemendag Peduli, di Griya Agung Palembang Sumsel, Rabu (29/7/2020).
Donasi yang masuk ke rekening Kemendag Peduli berasal dari dua sumber. Yaitu donasi dari karyawan Esselon I dan II Kemendag, atas dasar kerelaan mereka menyisihkan untuk membantu sesama.
Lalu, ada juga donasi dari piha-pihak lain yang menyumbang secara sukarela. Serta donatur lain dari perwakilan Kemendagri di luar negeri.
“Bantuan donasi Kemendag peduli, disalurkan ke beberapa provinsi, khususnya zona merah pandemi Covid-19. Yaitu di Jakarta, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang terakhir di Sumsel ini,” ujarnya.
Tidak hanya menyerahkan bantuan untuk meringankan beban warga terdampak Covid-19. Kemendag Peduli juga menyalurkan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19.
Bantuan yang disalurkan yaitu 1.500 unit baju APD, 10.000 lembar masker medis, 3.000 unit hand gloves, 150 unit face shield, 130 kotak suplemen dan 5.000 buah sabun antiseptic.
“Ada bantuan lain yaitu 2.000 liter minyak, 390 paket sembako dan donasi uang tunai sebesasr Rp200 juta,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19, termasuk warga Sumsel.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Omset Terjun Bebas
Pandemi Corona Covid-19 juga, lanjutnya, sangat berdampak pada unit-unit usaha kecil, salah satunya pedagang di pasar rakyat.
Dimana, jumlah pedagang diperkirakan menurun sebesar 29 persen. Sedangkan omset pedagang juga terjun bebas diperkirakan mencapai 39 persen.
“Kemendag terus mendorong beroperasinya pasar rakyat, dengan mengedepankan protokol kesehatan. Pengelola pasar, pedagang dan pembeli juga harus disiplin menjalani protokol kesehatan,” ucapnya.
Advertisement
Penerapan di Pasar Rakyat
Ditambahkan Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Veri Anggriono, pemerintah pusat telah berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi Covid-19.
Namun harus ada kedisiplinan masyarakat agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah secara parallel, dapat terlaksana untuk antisipasi penyebaran Covid-19.
“Kami meminta pengelola pasar rakyat untuk mengimbau para pedagangnya dan konsumen, agar memperhatikan protokol kesehatan. Masyarakat sebagai konsumen juga harus disiplin diri dan lebih cerdas dalam melakukan transaksi di pasar rakyat,” ujarnya.