Liputan6.com, Jakarta - Wall Street atau bursa saham Amerika Serikat (AS) Ditutup menguat pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Kenaikan ini terjadi usai keputusan dari Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menahan suku bunga.
Kenaikan dipimpin oleh saham-saham teknologi dengan saham Facebook dan Amazon masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 1 persen.
Advertisement
Mengutip CNBC, Kamis (30/7/2020), Dow Jones Industrial Average naik 160,29 poin atau 0,6 persen menjadi 26.539,57. Indeks S&P 500 naik 1,3 persen menjadi 3.258,44. Sedangkan Nasdaq Composite naik 1,4 persen menjadi 10.542,94.
Facebook dan Amazon memimpin kenaikan di Wall Street dengan masing-masing naik lebih dari 1 persen. Saham Apple dan Alphabet pun juga tak mau ketinggalan dengan kenaikan di kisaran 1 persen.
Kenaikan saham-saham teknologi tersebut usai masing-masing CEO perusahaan bersaksi di depan anggota parlemen AS setelah penyelidikan selama setahun terhadap praktik anti-persaingan mereka.
Saham-saham teknologi menjadi salah satu pendorong kenaikan Wall Street di tahun ini dan merupakan saham berkinerja terbaik tahun ini. Facebook dan Alphabet sama-sama naik lebih dari 13 persen hingga perdagangan sesi rabu. Amazon meroket 64,2 persen dan Apple naik 29,5 persen.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Fed Tahan Suku Bunga
Dalam sebuah pernyataan, komite pembuat kebijakan The Fed mengatakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi dan juga lapangan kerja di AS telah mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir. Namun memang, kenaikan tersebut masih tetap jauh di bawah level mereka pada awal tahun.
The Fed memangkas suku bunga AS menjadi kisaran 0 persen hingga 0,25 persen di awal tahun ini. Kisaran bunga acuan tersebut terus dipertahankan hingga saat ini.
Langkah The Fed menahan suku bunga di ksiaran rendah ini sebagai upaya untuk mendukung ekonomi dan mempertahankan kondisi pasar yang stabil.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada wartawan bahwa Fed akan mempertahankan langkah-langkah stimulus bersejarahnya sampai mereka yakin ekonomi telah melewati krisis.
Advertisement