Liputan6.com, Jakarta - Masker wajah kini telah menjadi bagian rutin dari kehidupan sehari-hari bagi orang-orang di seluruh dunia akibat pandemi Virus Corona COVID-19, ahli kulit telah melaporkan bahwa masalah baru telah muncul.
Kerap disebut sebagai maskne - mask acne, dan ini merupakan masalah di area kulit yang ditutupi oleh masker.
Advertisement
Menurut Cleveland Clinic , jerawat akibat masker yang secara teknis disebut acne mechanica bukanlah fenomena baru. Masyarakat umum baru saja mendapatkan ide tentang apa yang dilakukan oleh pekerja perawatan kesehatan, pekerja konstruksi, dan orang lain yang secara rutin mengenakan masker sebagai bagian dari tampilan mereka setiap hari. Demikian seperti mengutip Mental Floss, Kamis (30/7/2020).
Alasan iritasi kulit berkembang bukan karena masker itu sendiri, tetapi fakta bahwa itu menjebak udara hangat dan lembab di sebelah kulit.
Lingkungan itu sangat cocok bagi bakteri untuk berkembang biak dan bahkan dapat memburuk di musim panas atau selama melakukan kegiatan dengan intensitas tinggi. Ditambah dengan gesekan masker, jerawat sangat bisa terjadi.
"Kami berpikir bahwa mengenakan masker ini, dikombinasikan dengan stres dari pandemi, menyebabkan lingkungan yang kaya akan kelembabanl, jadi sangat mungkin untuk bakteri dan organisme berkembang biak," jelas Dr. Seemal Desai, asisten profesor di University of Texas Southwestern Medical Center.
Cara Mengatasi
Selagi pemakaian masker masih diwajibkan sepanjang hari, masih ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Anda bisa menggunakan pelembab (dioleskan sedikit untuk kulit berminyak, dan lebih tebal untuk kulit sensitif) sebelum mengenakan masker dapat membantu mengurangi iritasi.
Tabir surya yang mengandung seng oksida juga membantu, tetapi penting untuk tidak mengoleskannya di wajah, karena itu dapat meningkatkan iritasi. Dan pastikan untuk membiarkan lotion kering sebelum memakai masker Anda untuk membantu memastikan fungsi yang maksimal.
Untuk memperbaiki kulit Anda dan membantu mencegah berjerawat, basuh wajah Anda dengan pembersih berbusa dua kali sehari. Produk dengan asam salisilat baik jika Anda sudah rentan terhadap jerawat. Dokter kulit merekomendasikan untuk menghindari produk-produk kasar dengan kandungan sodium lauryl sulfate, yang dapat menghancurkan pelindung kulit. Anda juga harus mencuci masker setiap kali selesai digunakan untuk menjaga agar bakteri tidak masuk.
"Kualitas bagus, perawatan kulit sederhana tidak harus menjadi produk mewah dengan harga mahal," kata Desai.
"Gunakan saja pembersih yang lembut, tidak berminyak, tidak keras."
Advertisement