Penjelasan Pihak Kafe di Jakarta tentang Larangan Pakai Sandal Jepit bagi Pengunjung

Lewat sederet unggahan di media sosial, curahan hati pemilik kafe berujung menyatakan larangan pakai sandal jepit menuai pro-kontra.

oleh Asnida Riani diperbarui 30 Jul 2020, 17:01 WIB
Ilustrasi sandal jepit. (dok. unsplash @timberfoster)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, pengguna media sosial dihebohkan dengan aturan tak boleh memakai sandal jepit bagi pelanggan saat mendatangi kafe di bilangan Jakarta Pusat, Langit Seduh. Kehebohan ini dimulai dengan unggahan Instagram Story sang owner, Happy Jehan, beberapa waktu lalu.

Lewat rangkaian unggahan tersebut, ibunda selebgram Caca Zeta ini mengungkap tak habis pikir ada orang mau ke kafe memakai sandal jepit. "Menurut gue, sandal jepit macam ini pantesnya paling jauh gaulnya ke Alfa/Indomaret depan komplek, ga pantes kalo gaul ke rooftop," tulisnya menyertakan foto model sandal jepit yang dimaksud.

Di samping itu, ia juga menyesalkan aksi pelanggan datang ke kafenya memakai baju tidur. "Kalau para sendalers ini pulang karena ga boleh masuk, sebenernya gue loss business. Tapi, ga semua dalam kehidupan ini tolak ukurnya uang. Banyak hal-hal lain yang dipertimbangkan supaya semua berjalan seiring," imbuh Jehan.

Di salah satu unggahannya, ia bahkan memperlihatkan contoh pelanggan berbusana yang dianggap kurang pantas. "Ini gue sempet foto yang pakai piyama plus udah pasti pakai sandal jepit (ga mungkin dong dese pake high heels). Sepet ga sih guys lihatnya? Makanya keluarlah aturan dilarang pakai baju tidur dan sandal jepit," ungkapnya.

Saat Liputan6.com mengonfirmasi pada Langit Seduh, pihaknya membenarkan aturan tak boleh pakai sandal jepit. "Sudah dari tahun lalu (aturan itu berlaku)," ujar perwakilan Langit Seduh lewat pesan, Rabu, 29 Juli 2020.

Ketika ditanya perihal potret pelanggan berpiyama, pihaknya menyebut bahwa itu merupakan foto yang diambil sekitar tahun lalu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Timbulkan Pro-kontra

Unggahan bos Langit Seduh tentang aturan tak boleh pakai piyama dan sandal jepit. (dok. Instagram Story @happyjehan)

Pemberlakuan aturan itu mendapat ragam komentar warganet. Beberapa ada yang setuju dengan aturan tersebut dengan alasan tak pantas keluar rumah memakai padanan itu, sedangkan sisanya kontra.

Salah satu yang berdiri di sisi kontra adalah content creator, sekaligus fotografer, Alexander Thian. Lewat kicauan di akun Twitter-nya, Alex membeberkan beberapa poin ketidaksetujuan. Pertama, ia menyebut, pemilik kafe tidak paham branding.

"Mau high-end, tapi daftar menu pake comic sans dan desain belepotan. Mau high-end, tapi harga standar. Rooftop tidak sama dengan high-end. Apalagi dengan desain begini. Body shaming pelanggan. This is not how you communicate. They could be better," tulisnya. 

Tak sedikit warganet setuju dengan pandangan Alex. Sedangkan, akun @happyjehan kembali mengunggah Instagram Story setelah ramai mendapat komentar. Ia meminta maaf bila ada pihak tak berkenan dengan aturan manajemen Langit Seduh.

"Sekilas informasi buat yang belum pernah datang, cafe kami casual. Boleh banget pakai baju santai. Kalau kalian punya baju tidur keren dan modis yang bisa dirangkap jadi baju gaul, silakan saja. Tapi, untuk sandal jepit, murah atau mahal, mohon maaf demi tidak membeda-bedakannya, semua dilarang," tulisnya.

"Untuk foto customer, yang wajahnya sudah dicoret tapi tetap dipermasalahkan, itu sebagai referensi saja supaya terbayang yang mana yang sebaiknya dihindari. Buat solusi yang pakai sandal jepit, kami sewakan sandal juga di sana tapi modelnya bukan jepit," sambung Jehan.

"Intinya santai, tapi rapi. Bukan dress up karena bukan kondangan," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya