Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang merekam seragam tentara asing sedang dijemur di gantungan tempat laundry viral di sosial media.
Perekam video menarasikan, pakaian itu adalah seragam tentara China yang sedang dicuci di tempat laundry di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Advertisement
"Baju-baju komunis ni, komunis tentara China nyuci di Kelapa Gading ni, di Kelapa Gading menerima pakaian seragam tentara China," kata seorang pria dalam video tersebut.
Aparat kepolisian pun tak tinggal diam. Jajaran Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading langsung turun ke 42 tempat laundry untuk memastikan kebenaran dari video tersebut.
"Pengecekan terhadap 42 usaha laundry yang ada di wilayah Kelapa Gading dan tidak menemukan lokasi seperti di video," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rango Siregar dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Juli 2020.
Berikut deretan fakta terkait video seragam tentara asing sedang dijemur di tempat laundry dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Viral di Sosial Media
Sebuah video yang menampilkan sejumlah seragam loreng tentara asing digantungkan ke jemuran, viral di media sosial.
Perekam menarasikan, pakaian itu adalah seragam tentara China yang sedang dicuci di tempat laundry di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Di laundry Kelapa Gading menerima pakaian seragam tentara China. Ni China ni China tuh. Tentara China ini," ucap dia lagi sambil memperlihatkan logo dan nama di seragam tersebut.
Perekam kembali mempertanyakan kenapa seragam itu bisa dicuci di laundry wilayah tersebut.
"Enggak tahu maksudnya apa ni tentara China nyuci di Kelapa Gading ni, pasukannya udah banyak ni, siap perang kayaknya ni," sambung pria itu.
"Baju-baju komunis ni, komunis tentara China nyuci di Kelapa Gading ni, di Kelapa Gading menerima pakaian seragam tentara China," kata seorang pria dalam video tersebut.
Advertisement
Polisi Cek 42 Tempat Laundry
Jajaran Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading langsung turun ke 42 tempat laundry untuk memastikan kebenaran dari video tersebut. Hasil pengecekan nihil.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Rango Siregar menerangkan, pihaknya sama sekali tak menemukan tempat laundry yang tampak dalam video.
"Pengecekan terhadap 42 usaha laundry yang ada di wilayah Kelapa Gading dan tidak menemukan lokasi seperti di video," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rango Siregar dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Juli 2020.
Gandeng Ahli Bahasa
Tak cuma itu, Rango juga telah meminta ahli bahasa untuk membantu mengklarifikasi video yang beredar.
Menurut keterangan ahli, tulisan yang terdapat dalam seragam adalah tulisan Bahasa Korea Selatan.
"Koordinasi dengan ahli bahasa terkait dengan penulisan yang ada di video tersebut bukan dari negara China tapi dari Korea Selatan," ujar Rago.
Advertisement
Tangkap Terduga Penyebar Hoaks
Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading dan Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat turun mencari dalang di balik video. Ternyata adalag Ace (35), warga Jakarta Timur.
"Kami lacak kemudian akhirnya menemukan tersangka dan kami lakukan penangkapan," kata Budhi dalam keterangan tertulis, Rabu, 29 Juli 2020.
Budi menuding Ace telah menyebarluaskan informasi hoaks yang berpotensi menimbulkan keonaran.
Ace dijerat dengan Pasal 45 huruf a ayat 2 junto pasal 28 undang-undang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.
"Informasi yang disampaikan adalah informasi yang tidak benar," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.
Perekam Video Masih Misteri
Sosok perekam video yang menampilkan baju tentara China di Laundry Kawasan Kelapa Gading, masih misteri.
Polres Metro Jakarta Utara menggandeng Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengindentifikasi pelakunya.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menerangkan, pihaknya baru saja mengamankan seorang pria berinisial Ace.
Awalnya, diindikasikan sebagai orang yang merekam sekaligus mengunggah ke media sosial. Dari hasil pemeriksaan, ternyata Ace hanyalah penyebar video baju tentara China di Laundry.
"Hasil pendalaman Ace adalah yang menyebarkan berita hoaks," kata Budhi.
Budhi menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk membantu memburu perekam video.
"Kami kerja sama dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mencari siapa yang buat videonya," jelas dia.
Advertisement