Banyak Investor Asing Ingin Ambil Ceruk Bisnis di Industri Perbankan Indonesia

Industri perbankan nasional sangat menggiurkan bagi investor asing.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2020, 18:30 WIB
Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Industri perbankan nasional sangat menggiurkan bagi investor asing. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya bank di Indonesia yang dimiliki asing atau beroperasinya bank asing di Indonesia. 

Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Heru Kristiyana mengatakan, sampai saat ini maish banyak investor asing berminat menanamkan modal di perbankan Indonesia. Namun, OJK akan selektif dalam menentukan investor yang berhak mengakuisisi atau melakukan merger dengan bank-bank di Indonesia.

"Banyak permohonan seperti itu tetapi setiap investor yang masuk ke bank kita akan dinilai oleh kita (OJK)," kata Heru dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2020).

Sebelum menyetujui permohonan akuisisi atau merger, OJK akan menilai dengan teliti kondisi keuangan investor. Heru tidak ingin nantinya kehadiran investor justru merugikan kesehatan bank.

Tim pengawas OJK akan melihat sejauh mana investor tersebut akan memberikan manfaat kepada perekonomian nasional. Jangan sampai investor tersebut malah merugikan perbankan nasional.

"Kita pilih investor kredibel dan memberi manfaat bukan merongrong," kata dia.

Kriteria ini pun berlaku juga bagi investor domestik yang berniat melakukan akuisisi atau merger bank. Pihaknya juga akan melakukan fit and proper test bagi para investor. Tak terkecuali kemampuan keuangan investor.

"Investasi saham itu kita proper dan apakah dia fit, termasuk kemampuan keuangannya," kata Heru.

 


prospek Baik

Ilustrasi Bank

Heru menambahkan banyaknya pihak asing yang melirik perbankan Indonesia menjadi indikasi kondisi di tanah air dipandang prospek yang baik. Sehingga perbankan juga layak mendapatkan permodalan asing maupun domestik.

"Perkuatan permodalan bank kita baik domestik dan asing itu kami dukung," kata dia.

Sebab, Heru menilai bisnis dari industri perbankan membutuhkan banyak modal. Peningkatan layanan untuk para nasabah juga membutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk itu kehadiran investor di industri ini sangat disambut dengan baik.

"Investor maupun yang mau ingin memberikan permodalan ya kita dukung termasuk investasi bisa bawa bank sehat, bisa bersaing dan melayani nasabah dengan baik," katanya mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya