Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 7 Bank Pembangunan Daerah (BPD) mendapatkan kucuran dana pemerintah senilai Rp 11,5 triliun dari anggaran Rp 20 triliun.
Dana ini diberikan pemerintah untuk membantu likuiditas masing-masing perbankan yang terganggu akibat pandemi Covid-19.
Advertisement
"BPD akhirnya mendapatkan bagiannya, memang belum semua, baru 7 bank," kata Ketua Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Supriyanto dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, Jakarta, Kamis, (30/7/2020).
Tujuh bank yang menerima dana titipan pemerintah antara lain Bank DKI Rp 2 triliun, Bank BJB Rp 2,5 triliun, Bank Jateng Rp 2 triliun, Bank Jatim Rp 2 triliun, dan Bank Sulutgo Rp1 triliun. Sementara BPD Bali dan BPD DIY masing-masing Ro 1 triliun.
Supriyanto menilai besaran dana yang disuntikan pemerintah bukan perkara besar atau kecil sebab hal itu relatif bagi tiap bank. Terpenting, BPD bisa melakukan ekspansi berupa penyaluran kredit yang jumlahnya dua kali lipat dari dana yang dititipkan.
"Saya kira ini cukup karena ekspansinya nanti bisa 2 kali lipat," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bantu Keuangan Perbankan
Selain itu, dana murah yang diberikan pemerintah ini juga sangat membantu bagi keuangan perbankan. Sehingga kredit yang disalurkan memiliki bunga yang lebih rendah.
Supriyanto mengaku lega akhirnya pemerintah memberikan perhatian kepada bank di daerah yang membutuhkan suntikan dana untuk likuiditas. Sebab banyak mitra kerja bank daerah yang terdampak pademi.
Dia berharap ini pemerintah juga memberikan dana yang sama kepada 20 BPD lainnya.
"Ini melegakan dan kita harapkan yang belum mendapatkan nanti dapat juga," kata dia.
Dia menduga pemerintah juga akan memberikan suntikan dana kepada BPD lainnya. Hanya saja hal itu belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
"Saya kira dalam pemikiran pemerintahan ini sudah ada, tinggal waktunya saja, kami terima kasih, kalau lebih banyak lebih bagus," kata dia mengakhiri.
Advertisement