Liputan6.com, Palembang - Idul Adha identik dengan beragam menu berat berbahan daging sapi dan kambing, terutama saat mendapatkan daging kurban dan diolah dengan berbagai menu sedap.
Di Sumatera Selatan (Sumsel) sendiri, ada menu andalan yang selalu ada di saat lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha, yaitu daging malbi Palembang. Menu ini sangat pas disandingkan dengan ketupat atau pun lontong berbalut daun pisang.
Baca Juga
Advertisement
Jika di Sumatera Barat (Sumbar) ada daging rendang dengan rasa pedas. Daging malbi Palembang identik dengan rasa manis.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat menu Malbi ini, yaitu daging sapi bagian has luar atau Sirloin, bumbu dapur dan rempah khas Indonesia serta kecap yang menjadi bahan pemanisnya.
Pembuatan malbi Palembang ini juga harus telaten. Karena proses pemasakannya bisa memakan waktu empat jam, agar bumbunya benar-benar meresap ke daging.
Daging Malbi ini juga biasanya dikonsumsi dengan nasi minyak. Namun saat lebaran, menu ini sangat tepat sebagai pendamping ketupat lebaran. Dengan rasa manis yang pas, resapan bumbunya pun akan terasa saat daging malbi ini dikunyah di mulut.
Muhammad Yunus Obay (40), salah satu pelaku usaha kuliner di Palembang pun sudah lama menjadikan menu ini sebagai bisnis kulinernya. Racikan resep keluarga membuat menu ini terasa nikmat dan banyak digemari pelanggannya.
“Karena wabah Covid-19, kita harus penerapkan Work From Home (WFH). Saya lalu terpikir, untuk membuat malbi kemasan dari rumah, sehingga bisa terus berbisnis meski pun di dalam rumah,” ucapnya kepada Liputan6.com, Kamis (30/7/2020).
Malbi kemasan yang diberi nama Malbiqu Palembang, akhirnya diproduksi secara rumahan. Karena menu ini sulit didapatkan, kehadiran Malbiqu menjadi jawaban akan kebutuhan para penggemar kuliner khas ini.
Obay memproduksi malbi Palembang dengan tiga jenis paket, yaitu 250 gram seharga Rp85.000, paket 500 gram seharga Rp155.000 dan paket 1 Kilogram seharga Rp300.000.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Daging Malbi Kemasan
Ternyata, respon para pecinta kuliner Malbi Palembang ini sangat tinggi. Bahkan dalam sehari, Obay bisa memproduksi maksimal 20 Kg daging Malbi.
“Kita produksi dari akhir bulan Maret 2020, responnya sangat bagus. Bahkan Malbiqu banyak dipesan dari luar Sumsel, hingga ada pemesan dari Kota Makassar,” ujar Obay, yang juga berprofesi sebagai pemilik kafe dan fotografer.
Malbiqu kemasan ternyata bisa bertahan cukup lama, yaitu selama 3 bulan jika disimpan di dalam freezer dan 4 hari di suhu kamar.
Untuk menjaga kualitas produknya, Obay menggunakan sistem vacuum untuk pengemasannya. Lalu dia tidak menggunakan pengawet, pewarna dan pemanis buatan, agar rasa khas rempah-rempahnya lebih orisinil.
“Kita gunakan metode pengemasan sterilisisasi, jadi seperti Frozen food. Kita pakai bahan berkualitas, semuanya alami dan bisa dikonsumsi semua usia. Dan baru kita pertama kali yang memproduksi malbi kemasan,” katanya.
Advertisement