Jubir Wiku: Pemerintah Kejar Pemeriksaan Spesimen COVID-19 Sesuai Target WHO

Jubir Wiku menegaskan Pemerintah terus mengejar pemeriksaan spesimen COVID-10 sesuai target WHO.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Jul 2020, 08:00 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan keterangan kasus COVID-19 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/7/2020). (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden/Foto Lukas)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Pemerintah terus berupaya melakukan pemeriksaan spesimen sesuai target Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

"Perlu kami sampaikan Pemerintah terus mengupayakan kapasitas testing COVID-19 untuk dapat memenuhi standar minimal pemeriksaan WHO, yaitu 1.000 testing per 1 juta penduduk setiap minggunya," tegas Wiku dalam keterangan pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (30/7/2020).

"Testing menjadi kunci untuk melakukan tracing (pelacakan kontak) dengan baik dan benar. Tracing yang baik dan benar tidak mungkin dilakukan tanpa ada dukungan testing yang luas dan cepat serta kerjasama keterbukaan dari seluruh warga negara di Indonesia."

Hasil pemeriksaan spesimen COVID-19, lanjut Wiku, akan digunakan sebagai dasar perawatan (treatment). Apakah individu yang bersangkutan cukup isolasi mandiri atau perlu dilakukan isolasi di rumah sakit.

"Atau apakah perlu pengobatan berikutnya," lanjutnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Laboratorium Periksa Spesimen

Tim medis melakukan pemeriksaan hasil PCR COVID-19 di Laboratorium Container (lab Con) COVID-19 RSKD Duren Sawit, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Dalam seminggu terakhir ada 18.105 orang di Jakarta dites PCR. (merdeka.com/Imam Buhori)

Data Satgas COVID-19 Nasional mencatat saat ini sudah ada lebih dari 300 laboratorium jejaring yang melakukan pemeriksaan spesimen. Integrasi data yang masuk pun tengah diupayakan agar pelaporan hasil pemeriksaan lebih cepat terdata.

"Saat ini sudah terdapat lebih dari 300 laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaan COVID-19. Laboratorium tersebut terdiri dari 11 kementerian lembaga, yaitu Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, Asosiasi Rumah Sakit Swasta, Kemendikbud Dikti/Ristek," tambah Wiku.

"Kemudian laboratorium dari Badan POM, Kementerian Pertanian, BUMN, TNI/Polri dan Kementerian Agama. Kami memang belum bisa melaporkannya secara real time (hasil pemeriksaan), tapi upaya keras kami lakukan dengan peningkatan integrasi data seluruh Indonesia agar bisa melaporkan lebih cepat, sehingga mendekati real time."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya