Biar Pensiun Jadi Tenang, Pastikan 6 Tagihan Ini Terbayar Lunas!

Apalagi jika sudah memasuki masa pensiun, justru banyak utang yang belum terbayarkan. Kondisi seperti ini tentunya hanya akan membuat Anda menjadi pusing

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Agu 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi pensiun (iStock).

Liputan6.com, Jakarta Pensiun merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu sebagian orang. Sebab pada masa ini, Anda bisa bersantai secara bebas tanpa dibebani rutinitas kerja yang menguras waktu, pikiran, setumpuk pekerjaan, tanggung jawab dan tenaga. 

Namun, masa pensiun tak selamanya membahagiakan seperti yang dibayangkan. Terkadang, pensiun malah menimbulkan rasa takut dan cemas, terutama bila dana pensiun dirasa belum cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan selama pensiun nanti. 

Apalagi jika sudah memasuki masa pensiun, justru banyak utang yang belum terbayarkan. Kondisi seperti ini tentunya hanya akan membuat Anda menjadi pusing. Uang pensiun yang seharusnya untuk memenuhi kebutuhan justru untuk membayar banyaknya utang.

Nah, agar menabung dana pensiun menjadi maksimal dan saat pensiun bisa lebih tenang, berikut beberapa tagihan yang harus dilunasi sebelum pensiun seperti yang dikutip dari Cermati.com, Rabu (5/8/2020). 

1. Semua Tagihan Kartu Kredit

Apa Anda punya tagihan kartu kredit? Mulai dari sekarang, bayar cicilan kartu kredit secara rutin untuk menghindari membengkaknya utang.

Agar pembayaran semakin mudah dan tepat waktu, sebaiknya gunakan sistem pembayaran autodebet. Batasi penggunaan kartu kredit seiring dengan berkurangnya total tagihan yang dibayar setiap bulan.

Jika Anda kesulitan untuk melakukan hal ini, sebaiknya tetapkan limit pada kartu kredit. Apabila limit sudah tercapai, mau tidak mau Anda harus berhenti menggunakan kartu sakti ini.

Pastikan semua tagihan terbayar lunas sebelum masa pensiun tiba. Dengan demikian, hidupmu jauh lebih tenang karena tidak akan ada debt collector yang datang untuk menagih utang kepadamu.

2. Cicilan KPR

Berbeda dari cicilan pada umumnya, dimana tenor pembayaran KPR bisa mencapai 20 tahun. Meski begitu, Anda harus tahu kalau cicilan KPR cukup menguras gaji karena nominal yang dibayar relatif besar.

Anggaplah cicilan KPR dimulai saat usia 30 tahun dengan tenor pembayaran 20 tahun, maka jelas kalau cicilan akan lunas saat Anda berusia 50 tahun. Cukup lama, bukan? Namun, jangan sampai lalai dalam membayar cicilan tersebut.

Sebab kelalaian dapat menyebabkan pelunasan KPR tertunda, yang artinya waktu untuk melunasinya akan semakin lama.

Pastikan KPR dibayarkan secara rutin, sehingga cicilan bisa lunas tepat pada waktunya. Dengan demikian, Anda punya kesempatan untuk mengalihkan biaya cicilan demi menyiapkan kebutuhan pensiun yang lain.

 

Saksikan video di bawah ini:


3. Cicilan KTA

Ilustrasi dana pensiun (ncsl.org).

Pinjaman KTA paling cocok untuk membiayai hal-hal mendesak dan dalam jumlah yang besar, seperti biaya kesehatan ataupun modal bisnis. Suku bunga KTA juga tidak terlalu tinggi dan Anda bisa memilih tenor pembayaran yang lebih lama.

Sehingga, cicilan tidak terlalu memberatkan Anda secara finansial.Meski demikian, usahakan untuk tidak lalai dalam melunasi cicilan yang satu ini agar utang tidak terlanjur menumpuk.

Sekali saja Anda lalai, maka dapat mempengaruhi kelancaran pembayaran yang lainnya.Di sisi lain, pembayaran secara tertib juga bagus untuk menjaga nama baik Anda di Bank Indonesia.

Apabila suatu saat ingin mengajukan pinjaman lain, maka pengajuan Anda mudah disetujui. 

4. Pinjaman dari Keluarga

Jika Anda pernah meminjam uang keluarga untuk kebutuhan mendesak, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk membayarnya sebelum pensiun semakin dekat.

Tidak perlu membayar kontan, karena dicicil pun bisa apalagi kalau kesepakatannya memang seperti ini di awal. Jangan beranggapan karena keluarga, maka semua utang jadi dihapuskan.

Namanya utang, tetap utang dan harus dibayar seiring dengan berjalannya waktu.Kalau dipikir-pikir, Anda sudah cukup beruntung saat mempunyai keluarga yang mau peduli terhadap urusan finansialmu. Ditambah lagi, keluarga juga tidak menetapkan tenor pembayaran dan memintamu untuk membayar bunga pinjaman.

 


5. Cicilan di Pegadaian

Ilustrasi pensiun (iStock).

Beberapa orang memanfaatkan Pegadaian untuk mendapatkan suntikan modal guna memenuhi kebutuhan hidup dan bisnisnya. Jangan malu kalau Anda termasuk salah satunya. Sebab, barang yang sempat tergadai bisa didapatkan kembali asal Anda mau mengembalikan uang yang dipinjam dari Pegadaian. 

Meskipun nilai barang yang digadaikan tidak seberapa, tapi ingatlah perjuangan Anda untuk membeli barang tersebut saat pertama kalinya. Sehingga semangat Anda terpacu untuk melunasi cicilan yang ada di pegadaian.

Apabila cicilan di pegadaian lunas, maka pengeluaran bulanan akan otomatis berkurang. Dan secara perlahan, Anda bisa segera memperbaiki kondisi finansial sebelum pensiun.

6. Tabungan Pendidikan Anak

Meski bertajuk sebagai tabungan, namun biaya pendidikan anak tetap saja menjadi utang yang harus dilunasi sebelum pensiun tiba. Apalagi biaya yang satu ini tidak tergolong murah. Kalau Anda ingin anak mendapatkan jenjang pendidikan terbaik, maka biaya yang dikeluarkan juga semakin besar.

Mumpung anak masih kecil, sebaiknya persiapkan tabungan pendidikannya mulai dari sekarang. Buat estimasi biaya pada setiap jenjang pendidikan yang akan ditempuh anak, sehingga Anda dapat mengetahui total biaya secara keseluruhan.

 Apabila tabungan ini berhasil terkumpul, maka Anda tidak perlu menunda-nunda keinginan pensiun karena kekurangan biaya. Ketika waktunya sudah tiba, Anda bisa menikmati masa pensiun dengan lega.

Atur Keuangan dengan Ketat Agar Utang Cepat Lunas

Sebisa mungkin, hindari segala bentuk utang apabila masa pensiun sudah semakin dekat. Aturlah keuangan dengan ketat, mulai dari mempersiapkan dana untuk berbagai pos pengeluaran kebutuhan, hingga pos utang.

Jika perlu, jalankan bisnis sampingan kecil-kecilan untuk menambah pemasukan Anda, sehingga keuangan saat ini bisa berjalan aman. Dengan begitu Anda bisa bebas dari segala bentuk kewajiban saat menjalani pensiun nanti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya