Banyak Anak Muda Langgar Aturan, WHO Peringatkan Bahaya Corona COVID-19

WHO menilai para anak muda, banyak yang tidak mengenakan masker, mengabaikan rekomendasi agar menjaga jarak fisik saat pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2020, 12:04 WIB
Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dok: Twitter @WHO

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis 30 Juli 2020 mengatakan kenaikan kembali jumlah kasus pasien Corona COVID-19 di banyak negara, antara lain didorong oleh kaum muda yang tidak berhati-hati pada musim panas di belahan utara Bumi.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (1/8/2020), para orang muda dewasa, banyak yang tidak mengenakan masker, mengabaikan rekomendasi agar menjaga jarak fisik.

Mereka memadati bar, klub malam, dan pantai yang dibuka kembali sejak pemerintah mencabut pembatasan terkait Virus Corona COVID-19.

"Mayoritas orang muda yang tertular cenderung mengidap penyakit yang lebih ringan. Tetapi tidak selalu demikian," ujar Maria Van Kerkhove, pakar epidemiologi WHO.

Anak muda yang menunjukkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala, bisa menyebarkan virus itu ke orang tua yang lebih rentan.

Menurut data dari Johns Hopkins University, Amerika melaporkan lebih dari 81 ribu kasus baru Corona COVID-19 pada Kamis 30 Juli, sehingga jumlah total penularan menjadi lebih dari 4,48 juta.

Data itu menunjukkan, total 4.487.072 orang telah tertular Corona COVID-19 sampai Kamis malam.

Sementara itu, 151.860 orang meninggal akibat penyakit itu setelah 1.635 kematian baru dilaporkan pada Kamis kemarin.

Simak Video Pilihan Berikut:


Vietnam Tutup Bar dan Kelab Malam di Tengah Wabah COVID-19

Pasien COVID-19 asal Vietnam tiba di rumah sakit nasional penyakit tropis di Hanoi, Vietnam, Rabu (29/7/2020). Sebanyak 129 pekerja asal Vietnam dipulangkan dari Equatorial Guinea untuk mendapat perawatan COVID-19. (Bui Cuong Quyet/VNA via AP)

Pusat bisnis Vietnam, Kota Ho Chi Minh, telah memerintahkan penutupan bar dan kelab malam, dan melarang pertemuan lebih dari 30 orang.

Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih jauh Virus Corona COVID-19 setelah virus itu muncul kembali di negara tersebut pekan lalu.

Kota Ho Chi Minh telah mencatat dua kasus baru COVID-19 terkait dengan perebakan wabah di Danang.

Keduanya secara terpisah telah melapor ke otoritas kesehatan sebelum menjalani tes, sebut pemerintah kota itu dalam suatu pernyataan.

Sekitar 18 ribu turis yang pernah berada di Danang telah kembali ke Kota Ho Chi Minh baru-baru ini. Pembatasan-pembatasan itu serupa dengan yang diberlakukan terhadap ibu kota, Hanoi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya