Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mencatat tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 10 orang pada Jumat, 31 Juli 2020.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menjelaskan tambahan pasien positif COVID-19 itu antara lain lima orang dari Siman, Ponorogo. Lima orang tersebut satu keluarga terdiri dari istri dan anak-anak dari pasien konfirmasi positif sebelumnya. Pasien tersebut memiliki riwayat bekerja di Surabaya dan sering pulang ke Ponorogo seminggu sekali.
"Saat ini semua anggota keluarga yang terdiri dari enam orang dinyatakan positif COVID-19. Kita doakan semoga seluruh anggota keluarga ini segera dinyatakan sembuh,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat, (31/7/2020).
Ia menambahkan, satu pasien positif COVID-19 berusia 32 tahun dari Bungkal. Berawal dari hasil tes cepat yang dinyatakan reaktif pada saat screening. Setelah dilakukan pemeriksaan PCR didapatkan hasil positif. Saat ini dilakukan tracing atau pelacakan terhadap kontak erat pasien tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Kemudian seorang warga dari Jenangan berusia 40 tahun yang juga menjalani tes cepat COVID-19 pada saat screening. Setelah dilakukan pemeriksaan PCR didapatkan hasil positif. Saat ini dilakukan tracing terhadap kontak erat pasien itu.
Selanjutnya warga Pulung berusia 35 tahun yang melakukan tes cepat dinyatakan reaktif pada saat akan berangkat bekerja ke Bali. Setelah dilakukan pemeriksaan PCR didapatkan hasil positif. Saat ini dilakukan pelacakan terhadap kontak erat pasien itu.
Kemudian seorang pria berusia 68 tahun asal Ponorogo. Sebelumnya istrinya dinyatakan positif COVID-19 di Surabaya. Ipong menuturkan, pasien ini kontak erat karena harus mendampingi istrinya yang sedang mengobati kanker di Surabaya.
"Setelah istrinya dinyatakan sembuh dan pulang ke Ponorogo, pasien ini juga diswab dan ternyata didapatkan hasil positif. Saat ini dilakukan tracing terhadap kontak erat pasien tersebut," ujar dia.
Tambahan pasien lainnya seorang warga berusia 29 tahun dengan alamat KTP Jakarta. Akan tetapi, warga tersebut beberapa hari terakhir berada di rumah ibunya di Jenangan. Pertengahan Juli datang dari Jakarta, dan tiga hari kemudian mengeluh demam dan nyeri tenggorokan, kemudian berobat ke rumah sakit.
"Langsung dilakukan pengambilan swab dan didapatkan hasil PCR positif. Saat ini dilakukan tracing terhadap kontak erat selama dia berada di rumahnya," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Empat Pasien Dinyatakan Sembuh COVID-19
Ipong menambahkan, empat pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 antara lain warga Ngrayun, Pulung, Jenangan dan Bungkal. Ipon mengingatkan agar tetap waspada dan jangan lengah untuk hadapi COVID-19.
"Ingat COVID-19 ini masih ada, hanya menunggu kita lengah. Tetaplah waspada. Mari saling menjaga, saling peduli dan saling melindungi," tutur dia.
Ipong juga kembali mengingatkan masyarakat untuk saling menjaga dan kompak berupaya memutus mata rantai penularan COVID-19. Hal itu mulai dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Protokol kesehatan itu dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Selain itu juga meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga, gembira dan berpikir positif. Ia menambahkan untuk menerapkan ekstra disiplin terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah. "Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujar dia.
Ipong mengimbau warga juga meningkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga dari zona merah. "Aktifkan kembali peran Satgas COVID-19 yang ada di desa/kelurahan untuk membantu upaya pemutusan rantai penularan di lingkungannya," ujar dia.
Advertisement
Data COVID-19 di Kabupaten Ponorogo pada 31 Juli 2020
Adapun data COVID-19 pada 31 Juli 2020 antara lain pasien sembuh sebanyak 167 orang, meninggal lima orang, pasien menjalani isolasi di rumah sakit dan shelter ada 26 orang. “Total 198 orang,” ujar dia.
Dari total 198 kasus itu antara lain dari kelompok kasus Gontor sebanyak 86 orang (sembuh 82 orang), riwayat Surabaya sebanyak 23 orang (sembuh 18), Temboro sebanyak 13 orang (sembuh 13 orang), Ronowijayan sebanyak 13 orang (sembuh 12 orang), PPIH Sukolilo sebanyak delapan orang (sembuh delapan orang), Panjeng sebanyak empat orang (sembuh tiga orang), dan lain-lain 51 orang (sembuh 30 orang).