Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus Virus Corona (COVID-19) sudah mencapai 17,5 juta kasus di seluruh dunia. Kasus tertinggi berasal dari AS dengan total 4,5 juta kasus.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Sabtu (1/8/2020), kasus tertinggi kedua berasal dadri Brasil dengan 2,6 juta kasus, kemudian India dengan 1,6 juta kasus.
Baca Juga
Advertisement
Pada daftar 10 negara dengan kasus corona tertinggi, mayoritas merupakan negara berkembang. Dua negara maju yang masuk 10 besar hanya AS dan Inggris.
Tes di AS adalah yang terbanyak di dunia. Data Covid Tracking menunjukan AS sudah melakukan 55,3 juta tes.
Negara-negara Timur Tengah mencatat kasus tinggi. Di Iran sudah ada 304 ribu kasus, kemudian di Arab saudi ada 275 ribu kasus, dan Irak mencatat 124 ribu kasus.
Total kasus sembuh di dunia sudah mencapai 10,2 juta. Angka sembuh tertinggi berasal di Brasil dengan 1,9 juta pasien sembuh.
Namun, angka kematian akibat corona juga tinggi. Totalnya ada 678 ribu pasien meninggal. Mayoritas berasal dari AS, Brasil, Mexico, Inggris, dan India.
Kasus di China mencapai 87 ribu kasus. Pemerintah melaporkan ada kenaikan kasus corona di Xinjiang.
Berikut 10 besar negara dengan kasus corona tertinggi beserta jumlah sembuh dan meninggal:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
10 Negara dengan Kasus Tertinggi
10 negara dengan kasus tertinggi, beserta jumlah pasien meninggal dan sembuh akibat corona.
1. Amerika Serikat: 4,5 juta kasus (153 ribu meninggal, 1,4 juta sembuh)
2. Brasil: 2,6 juta kasus (92 ribu meninggal, 1,9 juta sembuh)
3. India: 1,6 juta kasus (35 ribu meninggal, 1 juta sembuh)
4. Rusia: 838 ribu kasus (13 ribu meninggal, 637 ribu sembuh)
5. Afrika Selatan: 493 ribu kasus (8 ribu meninggal, 326 ribu sembuh)
6. Meksiko: 424 ribu kasus (46 ribu meninggal, 327 ribu sembuh)
7. Peru: 407 ribu kasus (19 ribu meninggal, 283 ribu sembuh)
8. Chili: 355 ribu kasus (19 ribu meninggal, 283 ribu sembuh)
9. Inggris: 304 ribu kasus (46 ribu meninggal, 1.439 sembuh)
10. Iran: 304 ribu kasus (16 ribu meninggal, 263 ribu sembuh)
Advertisement
Anies Mengaku Senang Angka Kasus Positif Covid-19 di DKI Naik
Minggu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku senang angka kasus positif harian di Jakarta naik. Hal ini lantaran menurutnya sesuai dengan tujuan dari Pemprov DKI Jakarta untuk menemukan kasus positif.
Bahkan, Anies menyebut sangat mudah jika hanya untuk menurunkan angka kasus positif dengan mengurangi jumlah tes sehingga pertambahannya akan terlihat rendah.
"Tapi bukan itu tujuan kami. Tujuan kami justru menemukan yang positif, mengisolasi yang positif. Karena itu kami meningkatkan testing," ucap Anies di Jakarta, Minggu 26 Juli 2020.
Ketika meningkatkan testing, kata Anies, maka warga yang sudah terpapar otomatis akan menambah jumlah angka positif. Karenanya, Anies mengharapkan masyarakat jangan memandang sebagai masalah besar dengan terus bertambah kasusnya.
"Kalau kita menemukan, berarti kita mengurangi masalah. Bayangkan kalau tidak menemukan, dia ke keluarganya, dia ke tempat kerjanya, dia tidak diisolasi, dia menularkan terus," kata Anies yang dikutip dari Antara.
Anies menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan terus menambah tes pengujian paparan COVID-19, menyusul masih adanya wabah tersebut, meski jumlah penambahan kasus pasti akan terus meningkat. Saat ini Pemprov melakukan pengetesan sebanyak 3.000 hingga 5.000 per hari.
"Yang harus kita lihat persentase positifnya (positivity rate). Berapa yang dites, berapa yang positif," ucap Anies Baswedan.