Hand Sanitizer Dapat Merusak Kulitmu, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui Terkait Penggunaannya

Ternyata penggunaan hand sanitizer untuk melindungi diri dari virus Corona tak terlalu direkomendasikan

oleh Sulung Lahitani diperbarui 01 Agu 2020, 14:01 WIB
Ilustrasi penggunaan hand sanitizer. (dok. Foto Noah/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Sejak pandemi virus Corona melanda, orang-orang menggunakan hand sanitizer nyaris setiap hari karena takut menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Ini kemudian menjadi kebiasaan yang diadaptasi dalam periode new normal.

Memang, hand sanitizer berbasis alkohol efektif membunuh virus, bahkan virus corona. Menurut Live Science, pembersih tangan berbasis alkohol dapat membunuh berbagai virus dan bakteri jika konsentrasinya di atas 60%. Selain itu, efisiensinya meningkat bila konsentrasi alkoholnya antara 90-95%.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Terlalu sering digunakan

Ilustrasi Hand Sanitizer Credit: pexels.com/Nilay

Sayangnya, orang-orang kemudian terlalu sering menggunakan produk ini karena takut terinfeksi oleh virus Corona yang mematikan. Dan seperti yang kita semua tahu, sesuatu yang terlalu banyak tidaklah baik.

Berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan terkait penggunaan hand sanitizer menurut Dr. Bl Jangid, Dokter Bedah Kulit dan Transplantasi Rambut, Klinik SkinQure, New Delhi seperti dilansir dari Worldofbuzz:

 


1. Batasi penggunaan

Penyakit Dermatitis / Sumber: iStockphoto

Jika digunakan dalam jumlah kecil, hand sanitizer dapat melindungi Anda dari infeksi virus. Setiap kali menggunakan ini, gosokkan selama sekitar 30 detik untuk mendapatkan fungsinya yang optimal.

Akan tetapi, jika menggunakan hand sanitizer terlalu banyak dan terlalu sering, ini justru akan menyebabkan dermatitis tangan.

 


2. Kontaminasi bahan kimia yang tak diinginkan

Foto Ilustrasi

Selain unsur alkohol, pembersih tangan juga terbuat dari bahan kimia lainnya. Komponen kimia semacam itu bisa berbahaya bila berlebihan di permukaan kulit.

Selain itu, jenis kulit bervariasi untuk tiap orang. Itu sebabnya, ada beberapa contoh di mana beberapa bahan kimia mungkin tak baik untuk orang-orang tertentu.

Jika Anda tak ingin mengambil risiko kulit terkontaminasi, kurangi penggunaannya.

 


3. Krim pelembab dan salep penyembuhan

Buat sendiri krim tangan di rumah

Jika Anda menemukan kulit tangan retak-retak, segera hentikan penggunaan hand sanitizer kecuali benar-benar diperrlukan. Jangan lupa oleskan krim pelembab untuk membantu pemulihan kulit Anda.

Anda juga dapat memilih pengobatan dengan bahan rumahan seperti membuat salep penyembuhan dengan menggunakan lidah buaya atau bahan lainnya. Anda juga bisa memakai sarung tangan semalaman untuk membantu perbaikan kulit Anda.

 


4. Sabun dan air

Ilustrasi mencuci tangan (Dok.Unsplash)

Kombinasi ini selalu lebih baik daripada hand sanitizer. Hal ini juga telah disampaikan oleh spesialis lainnya seperti Dr. Kalisvar Marimuthu, konsultan penyakit menular senior di National Center of Infectious Disease (NCID).

Sabun dan air dapat mencegah reaksi alergi yang mungkin disebabkan oleh hand sanitizer, tergantung jenis kulit Anda. Beralihlah ke tisu basah antiseptik jika Anda berada dalam situasi di mana tak ada sabun dan air.

Pada dasarnya, gunakan hand sanitizer hanya jika Anda benar-benar tak memiliki pilihan lain yang lebih baik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya