Liputan6.com, Jakarta - Dua hari lalu, tepatnya pada 30 Juli 2020, lembaga antariksa Amerika Serikat NASA meluncurkan wahana antariksa tak berawak (rover) ke Mars.
Rover bernama Perservance ini sempat hilang kontak dengan stasiun kendali NASA beberapa jam setelah diluncurkan dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida, AS.
Kabar hilang kontak ini menarik perhatian banyak pihak. Namun, pihak NASA menyebut, rover Perservance dalam kondisi baik-baik saja dan sempat hilang kontak karena memasuki "safe mode".
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman Space, Sabtu (1/8/2020), rover Perservance memasuki mode aman karena mulai memasuki angkasa yang temperaturnya lebih dingin.
Akibatnya, sebagian wahana antariksa tersebut menerima suhu dingin lebih dari yang diperkirakan dan masuk ke mode aman agar tetap bisa bertahan.
Pejabat NASA menekankan, masuknya rover ke safe mode tak terlalu memprihatinkan. Pasalnya, setelah memasuki mode aman, rover yang dikembangkan dengan biaya USD 2,7 miliar itu akan kembali terhubung.
Tak butuh waktu lama, seorang anggota tim pun mengumumkan, rover Perservance sudah keluar dari safe mode dan berfungsi kembali dengan normal.
"Dengan telah keluarnya rover dari mode aman, tim akan masuk ke penerbangan antarplanet. Pemberhentian berikutnya, Jezero Crater," kata Wakil Manajer Proyek Mars 2020 Matt Wallace dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.
Menuju Kawah di Mars
Lebih lanjut, Preservance akan mendarat di kawah Jezero yang memiliki lebar 28 mil atau 45km pada 18 Februari 2021.
Miliaran tahun yang lalu, kawah kering ini menampung sebuah danau dan delta sungai. Selanjutnya, rover Perservance yang berukuran sebesar mobil akan mencari tahu tentang ciri geologinya.
Perservance juga akan mengumpulkan dan menyimpan berbagai sampel di Mars. Rover ini akan kembali ke Bumi pada awal 2031.
Advertisement
Tiga Misi ke Mars
Proyek Mars 2020 ini juga akan melakukan sejumlah demo teknologi. Salah satunya adalah Perservance akan menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars yang didominasi karbon dioksida.
Misi ini juga akan menampilkan helikopter kecil bernama Ingenuity yang akan berusaha terbang pertama kalinya di Mars.
Mars 2020 menjadi satu dari tiga misi yang diluncurkan dari Bumi ke Mars. Sebelumnya ada Project Hope, sebuah misi dari Uni Emirat Arab.
Kemudian ada juga misi dari Tiongkok, Tianwen-1. Ketiganya dijadwalkan tiba di Mars pada Februari 2021.
(Tin/Isk)