Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 84 hewan kurban di Masjid Al Akbar Surabaya disembelih sejak Sabtu, 1 Agustus 2020 pukul 07.00 WIB. Sebanyak 18 sapi dan 66 kambing disembelih satu hari setelah Iduladha 1441 H.
Penyembelihan sapi dan kambing menggunakan protokol kesehatan yang ketat di lantai dasar Masjid Al Akbar Surabaya.
Hewan kurban tersebut dikemas dalam 2.000 besek dan dibagikan di kelurahan-kelurahan sekitar masjid antara lain Menanggal dan Pagesangan.
Akibat pandemi COVID-19 yang tak kunjung reda di Surabaya, penyembelihan atau pemotongan hewan qurban berbeda dari tahun sebelumnya. Terlihat para relawan dan petugas pemotongan menggunakan APD lengkap.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, di beberapa titik disiapkan hand sanitizer dan semua petugas atau relawan yang terlibat wajib menggunakan masker, ketika memasuki area pemotongan semua harus dicek suhu tubuh dengan thermal gun.
"Petugas dan relawan pengulitan memakai APD lengkap, dan petugas pengemasan memakai masker dan sarung tangan serta menjaga jarak dengan diberi skat," uja Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, H Helmy M Noor, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (1/8/2020).
Petugas pemotongan ada sembilan orang untuk menangani sapi dan kambing. Lalu ada 36 petugas pengulitan. Petugas pengemasan ada 40 orang.
Selain itu, selama proses pemotongan ada lima orang dokter hewan yang bertugas tes kesehatan untuk hewan kurban yang baru disembelih.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pengemasan Pakai Besek
Dokter Hewan Juliane Poles Wari dari Dinas Peternakan Pemprov Jawa Timur mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Masjid Al Akbar Surabaya dalam penerapan protokol kesehatan.
"Alhamdulillah semua hewan kurban baik sapi dan kambing semuanya sehat dan aman serta halal dikonsumsi," ujar dia.
Hewan bisa sehat salah satu penyebabnya adalah tidak stres, masjid memberlakukan hewan kurban seperti manusia. Penyembelihan hewan kurban dipisah dengan hewan lainnya.
"Penyembelihan hewan kurban bergantian, ada ruang transit sebelum disembelih sehingga hewan yang disembelih tidak melihat temannya," tutur Juliane.
Berbeda dengan sejumlah tempat pemotongan hewan kurban lain, untuk pemotongan daging, para petugas ini menggunakan alat otomatis, sehingga mempercepat proses pemotongan.
"Pengemasan juga menggunakan besek, agar lebih ramah lingkungan," tutur Helmy.
Pria alumni Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini menambahkan, semua hewan kurban dikemas dalam 2.000 besek dan dibagikan di kelurahan-kelurahan sekitar masjid seperti Menanggal dan Pagesangan.
"Pembagian daging kurban sifatnya pararel. Jadi tidak nunggu selesai semua. Satu besek memiliki berat sekitar 1,5 kg," pungkasnya.
Advertisement