Motor Injeksi Jangan Sering Kehabisan Bensin, Ini Alasannya

Satu hal yang harus diingat bagi pemilik motor injeksi, yaitu jangan terlalu sering kehabisan bensin. Ada efek buruk yang menyertainya.

oleh Arief Aszhari diperbarui 02 Agu 2020, 18:18 WIB
Bermain di kelas bebek super, all new Suzuki Satria F150 menyatakan berani diadu dengan kompetitor.

Liputan6.com, Jakarta - Motor yang dijual di Indonesia saat ini sudah menggunakan sistem pengabutan injeksi. Pasalnya, selain memiliki beberapa keunggulan dibanding karburator, perawatan motor injeksi juga terbilang mudah.

Namun, satu hal yang harus diingat bagi pemilik motor injeksi, yaitu jangan sering kehabisan bensin. Memang, motor injeksi lebih irit dibanding karburator, sehingga terkadang lupa atau tidak memperhatikan bensin yang habis.

Kebiasaan buruk ini sebaiknya dihindari, kerusakan pada sistem pengabutan injeksi bisa saja terjadi akibat motor injeksi sering kali kehabisan bensin di jalan.

Seperti dilansir Suzuki Indonesia, Minggu (2/8/2020), tangki bensin yang minim bahan bakar bisa merusak fuel pump sehingga indikator bensin tak lagi berfungsi dengan baik.

Jika indikator bensin pada motor injeksi mengalami kerusakan, maka kalibrasi ulang pada motor perlu dilakukan. Apabila kalibrasi tak bisa menolong, penggantian komponen terkait harus dilakukan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Indikator Rusak

Kerusakan indikator dapat membuat takaran bensin pada tangki dan indikator berbeda. Hal ini tentu menyulitkan pemilik kendaraan untuk mengetahui berapa banyak bahan bakar yang tersisa pada motor.

Karena itu, menjaga indikator bensin sebaiknya dilakukan. Segeralah isi bahan bakar saat indikator bensin digital sudah tinggal dua bar.

Untuk menjaga kondisi motor injeksi tetap pada perfoma yang prima, servis rutin dibengkel resmi juga harus dilakukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya