372.692 Kendaraan Diprediksi Kembali ke Jakarta pada Arus Balik Idul Adha

Jasa Marga akan menyiagakan petugas dan prasarana untuk mengurai kepadatan lalu lintas di titik-titik rawan kepadatan saat arus balik.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 02 Agu 2020, 20:45 WIB
Suasana pos penyekatan di Cikarang Barat, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/5/2020). H - 4 menjelang Lebaran, kondisi lalu lintas jalan tol Jakarta - Cikampek terlihat ramai lancar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bekasi - Jasa Marga memprediksi puncak arus balik libur Idul Adha terjadi pada Minggu 2 Agustus 2020. Kenaikan jumlah kendaraan selama dua hari (2-3 Agustus) diprediksi mencapai 372.692 kendaraan atau sekitar 33,6 persen dari lalu lintas normal.

Jumlah tersebut merupakan angka kumulatif lalu lintas yang meninggalkan Jakarta di beberapa Gerbang Tol (GT) barrier/utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan) serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur).

"Kami memprediksi distribusi lalu lintas mayoritas dari arah Timur mencapai 56,3 persen, dari arah Barat 21,7 persen dan dari arah Selatan sebesar 22,0 persen," kata Operation Management & Maintenance Group Head Jasa Marga, Pratomo Bimawan Putra, Sabtu (1/8/2020).

Menurutnya Jasa Marga telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi potensi kepadatan selama arus balik. Strategi ini bekerjasama dengan Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan serta kepolisian.

Bima menjelaskan ada dua catatan khusus sebagai tindak lanjut dari evaluasi puncak arus mudik Idul Adha 1441 H. Hal pertama adalah Jasa Marga mendukung pengalihan kendaraan sumbu tiga ke atas oleh Kemenhub dan kepolisian, agar tidak masuk jalan tol.

"Ini untuk menghindari banyaknya gangguan lalu lintas sebagaimana terjadi Kamis lalu," ungkap Bima.

Hal kedua, lanjutnya, yakni memastikan proyek pekerjaan di jalan tol yang berpotensi mengganggu lajur dihentikan sementara, sesuai arahan Bina Marga dan BPJT. Termasuk di antaranya pekerjaan mobilisasi peralatan.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru menambahkan, pihaknya akan menyiagakan petugas dan prasarana untuk mengurai kepadatan lalu lintas di titik-titik rawan kepadatan saat arus balik. Termasuk memberlakukan rekayasa lalu lintas.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Titik rawan kepadatan lalu lintas

Kendaraan pemudik melintasi ruas Tol Semarang-Solo-Kertosono di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Kepadatan arus balik Lebaran 2019 mulai terlihat di tol Trans Jawa, tepatnya di Tol Semarang-Solo-Kertosono arah Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menurut Dwimawan Heru, beberapa titik rawan kepadatan lalu lintas menuju Jakarta yang harus diantisipasi adalah KM 66 yang merupakan pertemuan lalu lintas jalan Tol Cipularang dan jalan Tol Jakarta-Cikampek. Selain itu, beberapa titik jelang rest area yang juga rentan kepadatan, diantaranya rest area KM 62, KM 52 dan KM 42.

"Pada GT Cikunir 2 yang akan melayani lalu lintas dari jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah, dan GT Cikunir 4 dan 6 dari Tol Jakarta Cikampek II Elevated menuju Jakarta," ujarnya.

Heru mengatakan, pihaknya juga akan mendukung perambuan dan personel untuk rencana pelaksanaan rekayasa lalu lintas atas diskresi kepolisian, seperti pengalihan kendaraan angkutan barang 3 sumbu lebih menuju Jakarta, dan contraflow di jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Kami mohon kerja sama pengguna jalan untuk tidak kembali ke Jakarta dalam waktu yang bersamaan di hari Minggu, hindari puncak arus balik," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya