Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, CEO Twitter Jack Dorsey menyebut dirinya mempertimbangkan model bisnis berlangganan untuk Twitter.
Pertimbangan model bisnis berlanggan ini karena pendapatan dari bisnis iklan menurun. Oleh karenanya, Twitter terus mencari cara untuk mendapatkan pemasukan, salah satunya lewat layanan berlangganan.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laman Ubergizmo, Senin (3/8/2020), Twitter dikabarkan memiliki sejumlah ide untuk memasarkan model bisnis berlangganan ini kepada pengguna. Salah satunya dengan memberikan akses untuk sejumlah fitur spesial pada pengguna yang berlangganan.
Artinya, jika pengguna tak berlangganan alias memilih memakai Twitter gratisan, mereka tak bisa mendapatkan fitur-fitur "spesial".
Berdasarkan cuitan seorang reporter teknologi Andrew Roth, Twitter tengah mengadakan survei ke pengguna terkait fitur premium apa yang ingin dihadirkan.
Lakukan Survei dengan Berbagai Opsi Layanan
"Setelah CEO Twitter Jack Dorsey mengkonfirmasi Twitter tengah mengeksplorasi model bisnis berlangganan, perusahaan tengah melakukan survei ke pengguna, tipe fiture seperti apa yang ingin ada di layanan premium," kata Andrew Roth dalam cuitan Twitter-nya.
Salah satu fitur spesial yang dimaksud antara lain adalah kemampuan untuk membatalkan tweet yang diunggah maksimal 30 detik setelah di-submit.
Fitur spesial lainnya adalah kemampuan untuk mengunggah konten video yang durasinya lebih panjang, bahkan disebutkan video yang diunggah durasinya bisa 5x ketimbang video yang saat ini bisa diunggah di Twitter.
Selain itu, dikabarkan akan ada fitur yang mendukung kegiatan bisnis. Misalnya bisa membuka posisi pekerjaan dan melakukan rekrutmen, hingga memberikan jobdesc ke pengguna di dalam sebuah organisasi tanpa perlu mengakses username dan kata sandi akun.
Advertisement
Belum Bisa Dikonfirmasi
Ada juga fitur lain seperti pengguna bisa mengkustom warna untuk tema Twitter mereka, lencana khusus yang memperlihatkan tempat kerja seseorang, juga respons otomatis.
Perlu diperhatikan pula, tak semua fitur ini mungkin ada di Twitter versi berbayar. Ini adalah bagian dari survei yang dikirimkan Twitter ke pengguna untuk melihat ketertarikan mereka.
Selain itu, model bisnis berlangganan Twitter sejauh ini juga belum bisa dikonfirmasi penerapannya. Dorsey hanya menyebut, mereka mempertimbangkan layanan berlangganan.
(Tin/Isk)