Liputan6.com, Jakarta - Pesatnya perkembangan teknologi ternyata mampu mewujudkan mimpi yang sebelumnya dianggap mustahil. Salah satunya adanya mobil terbang.Terbukti, saat ini Airbus telah memamerkan produk inovasi terbaru yaitu taksi terbang yang bernama eVTOL. Bentuk dari taksi terbang ini mirip drone raksasa.
Dilansir dari laman Business Insider, Minggu (2/8/2020), Airbus telah melakukan uji coba taksi terbang ini di langit Jerman pada Desember tahun lalu.
Advertisement
Kemudian, penerbangan demonstrasi taksi terbang ini dilakukan pada 20 Juli 2020 disaksikan oleh Minister President of Bavaria Markus Soder. Ini adalah momen dimana eVTOL mengudara untuk pertama kalinya di depan pejabat publik dan media.
CityAirbus, demikian julukan taksi terbang bertenaga listrik tersebut, adalah bagian dari visi Airbus untuk pesawat "taksi terbang" dan saat ini sedang dikembangkan oleh divisi helikopter.
Sebelumnya beberapa pabrik pesawat terbang terkemuka Eropa banyak yang berinvestasi dalam eVTOL untuk memajukan mobilitas udara perkotaan.
Airbus mulai mengembangkan CityAirbus pertama pada tahun 2016, dengan tujuan untuk menciptakan armada pesawat taksi terbang yang dapat terbang di atas lalu lintas pada umumnya.
Apabila dilihat sekilas, antara Helikopter tradisional Airbus H135, memiliki kemiripan yakni desain kuat dengan taksi terbang eVTOL.
Belum Terbang Jauh
Kendati begitu, taksi terbang seperti CityAirbus tidak akan menggantikan helikopter yang diciptakan Airbus, karena eVTOL hanya mampu melakukan mobilisasi singkat atau jarak dekat di dalam kota, bukan untuk jarak jauh.
Kendaraan futuristik ini mampu mengangkut empat penumpang untuk sekali jalan, dengan kecepatan perjalanan tertinggi 120 kilometer per jam, atau sekitar 75 mil per jam. Tentunya sedikit lebih cepat dibanding mobil biasa yang melaju dengan kecepatan di jalan raya.
Keuntungan menggunakan taksi terbang ini bisa lebih cepat dan menghindari kemacetan di jalan raya. Mesin sepenuhnya bertenaga listrik dan baterai sehingga ramah lingkungan.
Advertisement
Tak Berisik
Begitupun dengan baling-balingnya ramah suara, tidak berisik seperti helikopter pada umumnya. Namun kekurangannya, pengisian baterai yang lumayan lama hingga satu jam.
Meskipun sudah ada eVTOL, Airbus belum mengabarkan kapan kendaraan tersebut akan diujicobakan jarak jauh.
Airbus masih harus menghadapi beberapa pesaingnya yang juga mengembangkan hal yang serupa seperti Jaunt Air Mobility, sabrewing Aircraft Company, dan lainnya.