Tayang Perdana Soundstream Buktikan Geliat Musik Tetap Membara

Tayang Perdana Soundstream Buktikan Geliat Musik Tetap Membara

oleh Aditia Saputra diperbarui 03 Agu 2020, 00:25 WIB
Junio Soemantri, Iga Masardi dan Vega Antares di konser Soundstream 2020

Liputan6.com, Jakarta Konser virtual Soundstream episode perdana yang berlangsung Sabtu (1/8/2020) menghibur para penggemar musik di akhir pekan. Tayangan dengan durasi sekitar empat puluh tujuh menit itu membuktikan bahwa geliat musik tanah air tidaklah surut. Masih banyak musisi yang mengeluarkan karya-karya terbaiknya, seolah memberi pesan agar para penikmat musik juga tidak hanya tinggal diam meratapi nasib. 

“Terima kasih untuk seluruh musisi dan penikmat musik Indonesia yang telah menjadi bagian dari tayangan perdana Soundstream. Semoga bisa membuat akhir pekan semua yang menonton menjadi lebih berkesan,” ucap Ardy Siji, perwakilan SACHI selaku promotor Soundstream.

Konser Soundstream berlangsung tepat pukul 21:00 WIB. Kukuh Rizal Arfianto selaku creative director Soundstream menyatakan cukup puas dengan kualitas episode perdana besutannya ini. 

“Sejak proses pengambilan gambar, kami memberi perhatian lebih pada kualitas suara agar sajian dari para musisi yang maksimal dapat dinikmati secara maksimal juga oleh yang menyaksikan dari rumah masing-masing. Melihat tayangan tadi, sepertinya usaha kami cukup terbayarkan,” ujar Kukuh dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/7/2020).

 


HONDO Tampil Eksplosif 

Mohammed Kamga dan Chevrina Anayang di konser Soundstream 2020

Soudstream episode pertama dibuka oleh Mohammed Kamga dan Chevrina Anayang dengan lagu bertajuk Thirty. Warna suara khas milik Kamga berpadu apik dengan tarikan vokal Chev yang menggelegar saat meneriakan penggalan lirik ‘stop wasting my youth’ di lagu pertama ini. Tak dapat dipungkiri, lagu yang juga merupakan single pertama mereka ini terlihat memiliki makna yang mendalam bagi HONDO. 

Alih-alih menyanyikan lagu bertajuk River yang telah resmi dirilis bulan April lalu, HONDO justru memilih Soldier menjadi lagu keduanya. 

“Lagu ini bercerita tentang kondisi saat kita memutuskan untuk bergerak maju bagai tentara walaupun kita belum tentu tahu apa hasilnya nanti. Mungkin banyak orang yang merasakan hal serupa khususnya pada masa pandemi seperti sekarang dan lagu ini ingin memberi semangat untuk terus maju,” jelas Kamga yang bersama Chev tengah menyelesaikan album perdana mereka.

Dari dua lagu yang dibawakan oleh HONDO pada episode perdana Soundstream ini kesan yang ditimbulkan cukup membekas dan pesan yang disampaikan cukup jelas; HONDO adalah ungkapan musik dua anggotanya yang sangat personal dan mereka patut diperhitungkan.

 


Romantisme Ala Sal Priadi

Ajang Soundstream

Susasana mendadak sunyi saat seorang penari perempuan berbaju hitam muncul sebelum akhirnya disambut oleh petikan gitar dari Sal Priadi yang mendayu memecah keheningan. Lagu Melebur Semesta membuka penampilan musisi asal Malang yang menurut Kukuh Rizal mampu mewakili ledakan geliat musik luar biasa dari kota yang memiliki julukan kota apel itu. Pencahayaan yang redup turut membangun suasana romantis dari penampilan Sal Priadi di Soundstream episode pertama ini. 

“Apa kau sudah siap?”, lantun Sal seakan bertanya pada setiap pasang mata yang menyaksikan Soundstream malam tadi, sekaligus menandakan bahwa lagu Irama Laot Teduh akan ia mainkan. Sejak rilis pada awal Juli lalu, lagu dengan ornamen Melayu ini gencar ia promosikan sebagai lagu pertama yang nantinya akan hadir dalam mini album miliknya bertajuk Kumpulan Lagu Cinta.

“Tampil bersama dengan seorang penari dalam sebuah pertunjukan belum pernah saya lakukan sebelumnya, dan hasilnya bisa dilihat saat Soundstream tadi bagaimana tarian itu membangun sebuah kesan yang berbeda,” kata Sal mengomentari penampilannya.

 


Kolaborasi Vira Talisa

Vira Talisa dan Sal Priadi di konser Soundstream 2020

Penampilan Sal Priadi di Soundstream ditutup dengan sebuah kolaborasi bersama Vira Talisa. Pilihan jatuh pada tembang berjudul Amin Paling Serius untuk dinyanyikan oleh kedua musisi yang mengaku baru pertama kali ini berduet secara serius. 

“Saya dengan Sal memang berteman dan jarang serius, tapi saat kolaborasi rasanya cukup mengagetkan karena ternyata saya cocok untuk membawakan lagu milik Sal ini dan spontan rasa yang muncul justru jadi mengharukan buat saya,” kata Vira mengenang momen kolaborasinya dengan Sal Priadi.

Sebagai satu-satunya solois perempuan dalam Soundstream episode pertama ini, Vira Talisa membawakan tiga lagu miliknya. Retro pop yang ia gadang sebagai genre musiknya memang kental terasa. Bunyi-bunyi yang terdengar vintage mampu memberi warna berbeda selepas HONDO dan Sal Priadi ‘turun panggung’ dalam gelaran Soundstream kali ini.

 


Kesederhanaan Iga Massardi

Jatah tampil terakhir kali ini didapat oleh Iga Massardi yang tidak tampil bersama grup musik Barasuara. Ia tampil bersama dengan dua gitaris lain membawakan lagu yang mungkin belum akrab ditelinga para penunggang badai, sebutan untuk penggemar Barasuara.  

Ia membawakan dua lagu berjudul Krisis Hiburan, yang baru saja rilis ditengah masa pandemi ini tentang keseharian bapak-bapak masa kini, serta lagu berjudul Sesuai Titik yang bercerita tentang ojek online.

“Setelah sekian tahun berkarya dengan lirik yang sulit dimengerti, sekali-kali saya ingin bikin lagu dengan lirik yang bisa langsung dimengerti saat didengar,” kata Iga. 

Hal itu seperti terbayar lunas saat menedengarkan lagu Krisis Hiburan dan Sesuai Titik. Lirik sederhana dari percakapan sehari-hari dengan pengemudi ojek online banyak ditemukan dalam lagu Sesuai Titik. 

Mulai dari ‘rating bintang lima’, ‘sesuai di aplikasi’ atau ‘dijemput sesuai titik’ bisa ditemukan dalam lagu yang akan segera dirilis oleh Iga Massardi ini. 

Walaupun sederhana, pesan dari dua lagu yang ia bawakan tetap mengena dan justru sangat relevan dengan kehidupan masa kini. Memang menjadi sebuah suguhan yang segar dan mengundang tawa untuk mengakhiri tayangan Soundstream episode pertama.

 


Episode Berikutnya

Soundstream episode berikutnya dijadwalkan untuk tayang pada tanggal 15 dan 29 Agustus 2020.  

“Konsepnya bukan various artists seperti sekarang, jumlah penampil dan musisinya juga pasti akan berbeda. Jadi, akan selalu ada yang baru dari Soundstream ini dan tentunya jangan sampai terlewatkan,” pungkas Kukuh.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya