Liputan6.com, Sikka - Destinasi wisata Tanjung Kajuwulu, Kabupaten Sikka, NTT merupakan destinasi wisata satu-satunya yang menghadirkan pemandangan eksotis berbalut bukit dan lautan.
Berada di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka, Tanjung Kajuwulu menjadi destinasi yang paling diminati wisatawan lokal hingga mancanegara.
Baca Juga
Advertisement
Jarak tempuh dari Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka ke Tanjung Kajuwulu sekitar 20-30 menit baik dengan kendaraan bermotor maupun roda empat. Saat yang paling tepat untuk menikmati keindahan Kajuwulu adalah saat matahari terbit dan terbenam.
Fajar yang merekah pada pagi hari dan saat senja, senantiasa menghadirkan ketenteraman hati jika berada di puncak Kajuwulu. Udara di sini memang segar, khas dan tentunya paling asli.
Hening dan hanya terdengar keriap gelombang nan landai pecah di pasir putih. Sejauh mata memandang laut tampak kemilau. Ombak yang begemuruh pun terus menyapu tepian pantai.
Lopo-lopo yang letaknya apik menelikung sepanjang lekukan menuju pasir pantai terhampar cahaya sang surya yang seolah ikut memeluk manja Tanjung Kajuwulu, dari Kajuwulu terbentang laut Flores.
Menyambut masa kebiasan baru, di setiap destinasi wisata NTT diterapkan protokol kesehatan. Badan pelaksana otoritas pariwisata Labuan Bajo Flores, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, melaksanakan gerakan "Bisa", Bersih, Indah, Sehat, dan Aman, Kamis (30/7/2020).
Aksi ini dilaksanakan di lokasi wisata Tanjung Kajuwulu, Kabupaten Sikka dan dihadiri ketua badan otoritas pariwisata Labuan Bajo Flores, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Anggota DPR RI Komisi X Andreas Hugo Pareira, Anggota Komisis V DPR NTT, anggota DPRPD Sikka, Bupati Sikka, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Sikka, Pol Air, Dinas Periwisata Kabupaten Sikka, Para Pelaku Wisata Kabupaten Sikka, Bank Sampah Sikka, mahasiwa Unipa dan warga masyarakat Kecamatan Magepanda.
Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Parera, mengatakan, dunia wisata di zaman sekarang perlu mendapat sentuhan teknologi, agar selain menarik wisatawan berkunjung, juga membuat pengunjung betah berada di lokasi itu.
Hal yang paling sederhana, yang harus diperhatikan adalah, setiap lokasi wisata selain memiliki lokasi yang bersih, juga memiliki fasilitas pendukung seperti, memiliki air besih dan MCK yang cukup.
"Agar lebih menarik minat wisatawan, mau tidak mau harus menerapkan teknologi virtual reality dan augmented reality, artinya, teknologi yang bisa menggabungkan dua atau tiga dimensi untuk diproyeksikan dalam waktu nyata," ujarnya.
Tanjung Kajuwulu, kata dia, yang juga merupakan satu destinasi wisata lokal di Sikka yang masih sangat alamiah dan diperlukan sentuhan-sentuhan teknologi pariwisata agar lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Selain itu, dengan teknologi pula lingkungan wisata bisa terjaga dengan baik tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas agar lebih menarik wisatawan. Dengan sentuhan-sentuhan terampil para pelaku wisata, Tanjung Kajuwulu akan lebih menarik perhatian wisatawan.
Untuk diketahui, pemerintah melalui dinas pariwisata Kabupaten Sikka, sejak dua tahun terakhir fokus membangun sejumlah fasilitas pendukung di lokasi wisata Tanjung Kajuwulu. Lokasi wisata ini diprediksi akan menjadi satu destinasi baru di Kabupaten Sikka selain, taman laut Teluk Maumere, dan pulau pasir putih Pangabatang, serta sejumlah objek wisata lainnya.