Liputan6.com, Genewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengadakan pertemuan darurat untuk mengevaluasi krisis yang terjadi selama enam bulan terakhir karena COVID-19.
Dalam pertemuan yang diadakan pada Sabtu, 1 Agustus 2020, WHO memeringatkan besar kemungkinan pandemi COVID-19 di seluruh dunia akan berlangsung lama.
WHO pun memeringatkan akan adanya risiko yang terjadi karena tekanan sosial-ekonomi di tiap-tiap negara.
Sampai dengan Minggu, 2 Agustus 2020, WHO mencatat bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 telah menginfeksi sedikitnya 17,6 juta orang dan menewaskan sedikitnya 680 ribu orang sejak wabah muncul di Cina pada penghujung Desember 2019.
Baca Juga
Advertisement
Sementara dikutip dari situs covid19.go.id pada Senin, 3 Agustus 2020, situasi COVID-19 di Indonesia telah merenggut 5.236 nyawa dari total yang terinkonfirmasi positif Corona ada 111.455 orang.
Meski demikian, Indonesia mencatat ada 68.975 orang yang sudah dinyatakan terbebas dari Virus Corona setelah melalui dua kali pemeriksaan tes usap (swab test).
Melihat penularan di dunia yang masih tinggi, tidak mengherankan bila panel yang berisi 17 anggota dan 12 penasihat tersebut menyatakan bahwa COVID-19 masih merupakan merupakan PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) atau darurat kesehatan masyarakat dari kepedulian internasional.
"Pandemi adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang," kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari situs Channel News Asia pada Senin, 3 Agustus 2020.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Percepat Proses Pembuatan Vaksin COVID-19
Oleh sebab itu, pandel mendesak WHO untuk memercepat penelitian terkait vaksin COVID-19 dan terapi apa saja yang seharusnya diberikan.
Juga lebih gencar dalam memberikan pehamanan mengenai bahaya COVID-19, dan menjelaskan tentang dinamika virus SARS-CoV-2.
"Komite ingin WHO lebih banyak menjelaskan dinamika virus, seperti mode penularan, pontesi mutasi, kekebalan, dan korelasi perlindungan,"
Tidak hanya itu, karena prediksi tersebut, pertemuan yang berlangsung selama enam jam di kantor pusat WHO di Jenewa, juga memeringatkan negara-negara yang dihantui pandemi COVID-19 untuk menyiapkan banyak hal yang berkaitan dengan influenza musiman dan wabah penyakit lainnya bersamaan dengan Virus Corona baru ini.
Advertisement