Liputan6.com, Jakarta - Kota Tangerang menghadapi lonjakan penambahan kasus baru positif virus Corona Covid-19. Pada pekan ke-21 penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tercatat ada penambahan 40 kasus baru positif Covid-19.
"Kondisi Kota Tangerang di beberapa minggu terakhir ini ada lonjakan. Memang kondisi di minggu ke-21 atau minggu lalu itu terjadi lonjakan 40 kasus," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Senin (3/8/2020).
Advertisement
Dari 40 kasus baru Covid-19 itu, 15 di antaranya berasal dari penularan klaster perkantoran di DKI Jakarta. Kemudian, 13 kasus berasal dari kontak erat, misalnya penularan dari orang terdekat atau keluarga.
Sementara empat kasus berasal dari interaksi sosial di luar ruangan dan tiga kasus lainnya berasal dari tenaga kesehatan.
"Ternyata setelah dicari tahu oleh Dinkes Kota Tangerang berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, diketahui penularannya orang ini bekerja di perkantoran di DKI, kemudian tinggal di sini (Kota Tangerang)," kata Arief.
Hal inilah yang ternyata membuat angka positify rate Kota Tangerang naik kembali. Padahal, menurut dia, pada minggu ke-20 PSBB, penambahan kasus hanya dua orang setelah pekan sebelumnya ada 23 kasus baru.
Pekan ke-21 inilah penambahan kasus baru positif Covid-19 paling tinggi di Kota Tangerang. "Sempat turun ke angka 0,1 persen, kini menjadi 3.9 persen," ujar Arief.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jangan Bosan Terapkan Protokol Kesehatan
Menurut Arief, ada masyarakat menganggap remeh Covid-19, sehingga tidak menerapkan protokol kesehatan saat bersama keluarga atau teman dekat. Padahal, Covid-19 banyak juga menular melalui anggapan remeh tersebut.
"Misalnya dia tidak bergejala, dari kantor, terus ketemu keluarga di rumah, atau teman, terjadilah penularan," ujar Arief.
Arief pun kembali mewanti-wanti warganya agar tidak bosan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Jangan bosan pakai masker, cuci tangan pakai sabun atau handsanitizer, ingat untuk selalu jaga jarak, sementara kami juga akan terus semprotkan cairan disinfektan," tutur Arief.
Advertisement