Kepala BPS Gorontalo Positif Covid-19, Kantor Tutup Sementara

BPS mengambil kebijakan WFH bagi pegawai di BPS Provinsi Gorontalo.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2020, 15:19 WIB
Suasana saat peluncuran logo sensus ekonomi 2016 di Kantor BPS Jakarta, Jumat (8/5/2015). Badan Pusat Statistik (BPS ) meluncurkan logo baru sensus Ekonomi 2016 (SE2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kantor BPS di Kabupaten Gorontalo dilakukan penutupan sementara. Hal ini dikarenakan usai salah satu pegawainya yaitu Kepala BPS Kabupaten Gorontalo dikonfirmasi positif Covid-19.

Sekretaris Utama BPS Adi Lumaksono mengatakan, kebijakan Work From Home (WFH) diambil sebagai tindak lanjut bagi pegawai BPS Kabupaten Gorontalo. Adapun WFH dilakukan selama 14 hari.

"Oleh karena itu, teman-teman di sana kami perintahkan semuanya untuk melakukan WFH untuk antisipasi, tapi pelayanan tetap dilakukan secara virtual," ujarnya, kepada media Senin (3/8/2020).

Di menjelaskan, temuan positif pegawai BPS itu berdasarkan hasil tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan pada 27 Juli lalu. Sedangkan hasilnya baru diketahui pada Minggu 2 Agustus  kemarin.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


WFH

Siswa sekolah dasar belajar online menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings di Pamulang Tangerang Selatan, Kamis (2/4/2020). Gelombang work from home (WFH) membuat kebutuhan terhadap aplikasi video conference meningkat saat pandemi Corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Di sampin itu, BPS juga mengambil kebijakan WFH bagi pegawai di BPS Provinsi Gorontalo. Ini menindaklanjuti temuan pegawai positif terinfeksi virus corona di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang lokasi kantornya tepat berada di samping Kantor BPS Provinsi Gorontalo.

"Teman-teman di BPS Provinsi Gorontalo langsung melakukan WFH semua untuk antisipasi penyebaran Covid-19," ucapnya.

Atas kejadian itu, BPS akan melakukan rapid test kepada seluruh pegawainya di BPS Provinsi Gorontalo. Jika ditemukan pegawai reaktif, maka akan ditindaklanjuti oleh dinas kesehatan terkait.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya