Warga Wonocolo Surabaya Buat Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19

Ide membuat kampung bertema lalu lintas di Surabaya karena tidak ingin banyak imbauan yang ditempel di tembok tanpa mengindahkan estetika.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Agu 2020, 22:15 WIB
Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Warga Wonocolo RT 03 RW 05 Kelurahan Jemurwonosari Surabaya berinovasi dengan membuat Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19 di sekitar wilayah kediaman Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Hal tersebut dilakukan karena wilayah tersebut menyandang status zona merah. 

Penggagas Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19 di Surabaya, Ali (38) menuturkan, ide membuat kampung bertema lalu lintas karena dirinya tidak ingin banyak imbauan yang ditempel di tembok tanpa mengindahkan estetika.

"Saya pilih cara yang simpel atau ringkes dengan mengingatkan warga melalui rambu-rambu covid yang kita pasang di depan pintu masuk kampung," tutur dia, Senin (3/8/2020).

Dikonfirmasi mengapa menggunakan konsep kampung lalu lintas, Ali menjawab, karena ada rambu-rambu COVID-19 yang dibuat.

Ada tiga rambu-rambu COVID-19 yang dipasang di pintu masuk kampung, yakni dilarang masuk tanpa menggunakan masker, hati-hati jaga jarak minimal 1,5 meter dan dilarang berhenti mematuhi protokol COVID-19. Selain itu juga dipasang traffic light covid di depan gang.

"Rambu-rambu tersebut untuk mengingatkan warga betapa pentingnya menjaga diri dengan mematuhi protokol COVID-19 agar tidak menjadi pasien baru atau menambah daftar pasien rumah sakit," tutur dia di Surabaya

"Dari tiga warna traffic light yang memiliki makna masing-masing, kita hanya nyalakan yang warna kuning dengan makna hati-hati. Artinya, hati-hati terhadap covid dan jangan pernah berhenti mematuhi protokol covid di masa pandemi ini," ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bentuk Tim

Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 05, Ahmad Maruf mengatakan, sebagai penggerak aksi sosial untuk mencegah penyebaran COVID-19, telah dibentuk Tim Gugur Tugas. Tim inilah yang bertugas menegur dan mengingatkan warga agar tetap mematuhi protokol COVID-19.

"Kita juga telah membentuk Tim Gugur Tugas yang dikoordinatori Ahmad Baidowi yang setiap hari bertugas di pos jaga. Kalau ada warga yang tidak mematuhi protokol covid seperti tidak mengenakan masker akan ditegur dan diingatkan," terang Maruf. 

Koordinator Tim Gugur Tugas Ahmad Baidowi menambahkan, di Kampung Lalu Lintas Steril COVID juga ada area edukasi seputar informasi lalu lintas COVID-19. 

"Semua update informasi tentang covid kita pampang di area edukasi dengan harapan warga tahu perkembangan seputar covid dan bahaya covid," bebernya.


Swadaya Warga

Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Adapun terwujudnya Kampung Lalu Lintas Steril Covid ini adalah swadaya warga dan juga dibantu beberapa rekan dari warga sekitar.

Ditanya tentang penamaan Gugur Tugas, kata Baidowi, nama Gugur Tugas diambil dari pribadi kita sebagai makhluk sosial. "Artinya, kita menggugurkan tugas sebagai makhluk sosial untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran COVID-19 di masa pandemi ini," pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya