200 Korban Investasi Bodong Paket Kurban Asal Sukabumi Datangi Cianjur

Sebagian besar nasabah yang datang ke rumah ketua kelompok tersebut merupakan buruh pabrik yang bekerja di wilayah Kabupaten Sukabumi.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 03 Agu 2020, 22:17 WIB
Ilustrasi investasi Bodong (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Dua ratusan nasabah asal Kabupaten Sukabumi yang merasa tertipu dengan investasi bodong di Cianjur, Jawa Barat, mendatangi rumah ketua kelompok di Kecamatan Gekbrong, Cianjur, untuk meminta pertanggungjawab atas investasi yang sudah mereka tanamkan.

"Massa mendesak ketua kelompok untuk sama-sama melaporkan HA direktur investasi," kata Kapolsek Warungondang  AKP Gito seperti dilansir Antara, Senin 93/8/2020).

Ia menjelaskan, 200 korban investasi ini akhirnya sepakat mendampingi ketua kelompok untuk melaporkan diri ke Mapolres Cianjur dan membatalkan diri untuk mendatangi rumah HA di Desa Limbangsari, Kecamatan Cianjur yang sudah dipasang garis polisi.

Sebagian besar nasabah yang datang ke rumah ketua kelompok tersebut merupakan buruh pabrik yang bekerja di wilayah Kabupaten Sukabumi, selama ini mereka mengikuti program investasi paket kurban, barang elektronik dan sepeda motor, namun hingga batas waktu yang sudah ditentukan tidak kunjung mendapat realisasi atas program tersebut.

"Mereka awalnya masih percaya dengan rekaman suara yang dikirimkan terduga HA akan menepati janjinya, namun hingga saat ini tidak juga terwujud, sehingga ratusan nasabah mendatangi rumah ketua kelompok untuk meminta kepastian atau melaporkan HA ke polisi," katanya.

 


Polisi Kawal Ketat Aksi

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Polsek Warungkondang dibantu Shabara Polres Cianjur, mengawal ketat aksi ratusan nasabah tersebut. Setelah sepakat ketua kelompok didampingi beberapa orang nasabah melaporkan direktur investasi bodong ke Mapolres Cianjur.

"Setelah ada kesepakatan, massa membubarkan diri, ketua kelompok diantar beberapa orang nasabah yang tertipu mellaporkan HA ke Mapolres Cianjur dengan harapan dana mereka kembali atau barang yang dijanjikan terwujud," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya