Liputan6.com, Jakarta Sepanjang Senin (3/8/2020), kontroversi video percakapan Anji degan Hadi Pranoto yang disebut profesor memanas di jagat maya. Puncaknya, mereka dilaporkan ke polisi.
Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid melapor ke kepolisian di SPKT Polda Metro Jaya berkaitan dengan dugaan tindakan pidana menyebarkan berita bohong oleh akun channel YouTube milik Anji.
Baca Juga
Advertisement
“Dua-duanya (kita laporkan). Pertama, Anji karena sebagai pemilik akun yang menyebarkan. Dan Hadi Pranoto yang menyatakan berita bohong itu,” terang Muannas kepada Liputan6.com, Senin malam.
Unek-unek Soal Video
Anji bukannya tak menyadari video Hadi Pranoto bagai bola salju yang terus menggelinding dan membesar. Pelantun “Dia” dan “Menunggu Kamu” membuat pernyataan di medsos.
Melalui akun Instagram terverifikasinya, Anji menyampaikan sejumlah unek-unek perihal video Hadi Pranoto. Anji mengaku memantau siapa saja yang menentang atau setuju dengan konten buatannya.
Advertisement
Memfilter Teman
“Saya mencatat siapa saja yang bersuara dan beropini menentang/ setuju dengan apa yang saya lakukan. Cara menegur, cara mengkritisi, cara menyindir,” tulisnya mantan vokalis Drive.
Ada yang langsung chat WA marah-marah tapi esensinya baik, Anji menghargai. “Saya akan menyelesaikan semua ini dengan baik. Tunggu beberapa hari ke depan dan ini adalah momen untuk memfilter teman,” ia menyambung.
Cara Menegur dan Berpendapat
Sebelumnya, pemilik album Luar Biasa merilis tangkapan layar sejumlah respons figur publik di medsos terkait kontroversi video Hadi Pranoto, antara lain Tompi dan sineas Angga Dwimas Sasongko.
“Orang atau teman itu tidak harus selalu setuju. Tapi caramu menegur atau berpendapat, menentukan cara saya juga menghargaimu,” tulis musisi kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1978.
Advertisement
Maksud Hati Kabarkan Kebaikan
Masih pada hari yang sama, jelang tengah malam, Anji mengunggah video perapian di fitur Instagram Stories. Di sela kobaran api itu, ia meluapkan perasaannya.
Terkait perkembangan kasus video Hadi Pranoto sepanjang Senin (3/8/2020), Anji menulis, “Maksudnya ingin mengabarkan kebaikan, namun malah menjadi sebuah kejelekan.”