Cek Fakta: Tidak Benar Klaim soal Tingkat Kesembuhan Covid-19 Capai 99,9 Persen

Berdasarkan penelusuran fakta yang ada klaim soal covid-19 terkait tingkat kesembuhan mencapai 99,9 persen adalah salah. Tidak ada statistik yang mendukung klaim tersebut.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 12 Agu 2020, 11:02 WIB
Cek Fakta klaim vaksin covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Beredar klaim di Facebook soal tingkat pemulihan, vaksin, dan uji coba vaksin covid-19 yang gagal. Postingan ini banyak dibagikan sejak akhir bulan lalu.

Salah satu akun yang mengunggah postingan tersebut adalah Liberty Bella. Ia mengunggahnya pada Senin (3/8/2020).

Postingan itu telah mendapat 73 komentar dan 173 kali dibagikan. Berikut narasi yang disertakan:

"It's a tough call. Do I risk getting Covid with its 99,99 % recovery rate or do i get the vaccine with its 80% Adverse Reaction rate and has killed 5 people so far in the trial? What a predicament"

yang berarti:

"Ini keputusan susah. Apakah saya mau mengambil risiko terkenna covid dengan tingkat kesembuhan mencapai 99,99 persen atau saya mendapat vaksin dengan tingkat reaksi negatif 80 persen dan telah membunuh lima orang sejauh ini di ujicoba. Sebuah kesulitan."

Lalu benarkah klaim soal covid-19 tersebut?

 


Penelusuran fakta

Ilustrasi Cek Fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri fakta dengan mengetikkan kata kunci "covid-19 recovery rate world." Hasilnya ada beberapa artikel yang berkaitan.

Salah satunya dari Usatoday.com yang menulis artikel, "It's misleading to say COVID-19 survival rate is 98%" yang tayang pada 5 Mei 2020.

Dalam artikelnya, Usatoday meminta penjelasan dari Dr Theo Vos, Profesor dari InsInstitute for Health Metrics and Evaluations di the University of Washington.

"Anda harus melihat umurnya jika ingin menilai tingkat kesembuhan covid-19. Berbeda umur maka risiko kematiannya akan berbeda," ujar Vos.

Selain itu ada juga dari AAP Fact Check yang menulis artikel berjudul, "Misinformation and fake “predicament” in claims about COVID-19 and a vaccine that isn’t available" yang tayang sejak 31 Juli 2020.

Dalam artikelnya mereka meminta penjelasan Profesor Guy Marks, dari University of NSW. Marks menyebut setiap negara punya tingkat kesembuhan yang berbeda.

"Dengan asumsi orang yang tidak meninggal dunia pulih, maka tingkat kesembuhan takkan lebih dari 96 atau 97 persen. Bahkan ada beberapa orang yang pernah terinfeksi covid-19 masih punya gejala yang sama yang terus bertahan hingga tak tahu kapan," ujar Marks.

Sementara terkait vaksin yang punya efek buruk mencapai 80 persen juga dibantah Marks."Tidak ada vaksin seperti itu selama saya menggunakannya," ujar Profesor Kedokteran Pernapasan itu.

Terkait soal vaksin yang telah membunuh lima orang dalam uji coba juga ditelusuri oleh AAP Fact Check. Hasilnya, berita tersebut cuma ada di website dari Ukraina bernama Lugansk Media Centre tayang bulan Mei dan tidak punya dasar yang jelas.

Sedangkan media berbahasa Inggris Ukraina, Kyiv Post pernah melaporkan di bulan Juni kalau negaranya bukan bagian dari tempat uji coba vaksin apapun. Apalagi menguji coba vaksin pada manusia.


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Berdasarkan penelusuran fakta yang ada klaim soal covid-19 terkait tingkat kesembuhan mencapai 99,9 persen adalah salah. Tidak ada statistik yang mendukung klaim tersebut.

Sementara terkait vaksin hingga sejauh ini belum ada vaksin khusus covid-19 sehingga klaim tersebut juga salah. Sedangkan terkait uji coba vaksin covid-19 menewaskan lima orang juga tidak ada bukti data yang kuat.

Sehingga postingan dengan klaim ini merupakan false karena- sama sekali tak berbasis data, hoaks, klaim yang tak masuk akal.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya