Liputan6.com, Jakarta Pemerintah pusat kembali menggelar rapat koordinasi (Rakor) berbagai program pengembangan Banyuwangi yang juga dimaksudkan sebagai pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
Dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, rakor virtual digelar Selasa (4/8). Luhut menjelaskan, rakor ini merupakan tindak lanjut dari rapat yang digelar Kemenko Marves di Banyuwangi pada 29 Juli 2020 lalu.
Advertisement
"Hasil dari rakor kunjungan ke Banyuwangi sudah saya laporkan kepada Presiden Jokowi. Presiden mengintruksikan kepada kami agar segera menindaklanjuti, dan enggak pakai lama," kata Luhut membuka rakor.
Rakor diikuti Menhub Budi Karya Sumadi; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono, Menteri Agraria Tata Ruang/BPN Sofyan Djalil, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibyo, Kementerian LHK, Kemendikbud, Kementerian BUMN, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Dirut PT Pelindo III Saefudin Noer, dan berbagai instansi lainnya.
Rakor menghasilkan berbagai kebijakan strategis untuk Banyuwangi. Mulai infrastruktur jalan, transportasi udara, hingga pariwisata yang berpadu dengan UMKM dan sektor pertanian.
Di antaranya adalah percepatan pengembangan amenitas di Taman Nasional Alas Purwo untuk menyongsong World Surf League 2021, Pantai Marina Boom, pengembangan Taman Wisata Alam Gunung Ijen, dukungan Geopark Ijen menjadi geopark dunia UNESCO.
Ada pula percepatan penyelesaian pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS), terminal terpadu, kapal patroli kawasan pantai, dan berbagai infrastruktur jalan. Juga langkah pembukaan kembali penerbangan Banyuwangi-Bali menunggu perkembangan pandemi Covid-19 dan pulihnya pasar pariwisata.
Luhut mencontohkan, untuk Alas Purwo, penambahan amenitas di Pantai Plengkung dilakukan untuk menyongsong ajang World Surf League (WSL) pada 2021. Ajang selancar paling bergengsi di dunia yang merupakan hajatan dengan social engagement terbesar ketiga dari seluruh event olahraga sejagat tersebut juga akan dijadikan sarana pemulihan pariwisata Indonesia.
"Saya sudah datang, melihat langsung Alas Purwo. Potensinya luar biasa. Seperti G-Land yang menjadi lokasi favorit peselancar dunia. Sangat bagus jika dilengkapi amenitas dengan tetap memperhatikan keaslian hutan," ujarnya.
"Juga harus percepat pengembangan Marina Boom memiliki histori menarik sejak zaman Belanda. Saat ini sudah ada yacht yang dikelola swasta, saya minta segera dipercepat pembangunannya. Demikian juga pengembangan Kawah Ijen, Pulau Merah harus dipercepat," kata Luhut.
Luhut mengintruksikan Kementerian Perhubungan membantu kapal patroli pantai-pantai Banyuwangi dan merevitalisasi terminal Sri Tanjung.
Kepada Kemen PUPR, Luhut menginstruksikan membantu berbagai perbaikan dan pembangunan jalan. Termasuk dalam menopang pelaksanaan Internasional Tour de Banyuwangi Ijen, yang selama ini belum pernah mendapat dukungan APBN. Pemerintah pusat akan membantu pelaksanaan Tour de Ijen sebesar Rp30 miliar.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, sangat berterima kasih dengan perhatian pemerintah pusat. Menurut Anas, keroyokan dari berbagai kementerian akan mempercepat pemulihan Banyuwangi sebagai salah satu sentra perekonomian di timur Jawa.
"Terima kasih Bapak Presiden, Pak Luhut, para menteri, dan Gubernur Ibu Khofifah. Dengan keroyokan ini, akan mempercepat pembangunan Banyuwangi, sehingga kendala-kendala yang selama ini dialami pemerintah daerah bisa segera teratasi," kata Anas.
(*)