Liputan6.com, Jakarta - Pada 5 Agustus 1962, aktris film Marilyn Monroe ditemukan tewas di rumahnya di Los Angeles.
Melansir laman History, Selasa (4/8/2020), ia ditemukan tergeletak tanpa busana di tempat tidur, menghadap ke bawah, dengan telepon di satu tangannya.
Botol-botol pil kosong, yang diresepkan untuk mengobati depresinya, berserakan di sekitar ruangan.
Baca Juga
Advertisement
Setelah penyelidikan singkat, polisi Los Angeles menyimpulkan bahwa kematiannya "disebabkan oleh overdosis obat penenang yang dikelola sendiri dan bahwa ia meninggal kemungkinan karena bunuh diri."
Marilyn Monroe lahir dengan nama asli Norma Jeane Mortenson di Los Angeles pada 1 Juni 1926.
Kondisi ibunya secara emosional tidak stabil dan sering dikurung di rumah sakit jiwa, sehingga Norma Jeane dibesarkan oleh orang tua asuh dan tinggal di panti asuhan.
Pada usia 16 tahun, ia menikahi seorang rekan kerja di sebuah pabrik pesawat terbang, tetapi mereka bercerai beberapa tahun kemudian.
Dia pun menjadi seorang model pada tahun 1944 dan pada tahun 1946 menandatangani kontrak jangka pendek dengan 20th Century Fox, yang membuatnya kemudian memiliki nama panggung sebagai Marilyn Monroe.
Karir Marylin Monroe
Namanya mulai menarik perhatian sebagai aktris pada tahun 1950 setelah tampil dalam perannya di The Asphalt Jungle dan All About Eve.
Karier aktingnya dimulai pada awal 1950-an dengan pertunjukan di Love Nest (1951), Monkey Business (1952), dan Niagara (1953).
Pada tahun 1954, ia menikahi seorang pemain bisbol hebat Joe DiMaggio, yang menarik publisitas lebih lanjut, tetapi mereka bercerai delapan bulan kemudian.
Pada 1961, Monroe dilanda depresi, dan membuatnya berada di bawah perawatan psikiater. Semakin tidak menentu dalam bulan-bulan terakhir hidupnya, ia hidup sebagai seorang pertapa di rumahnya di Brentwood, Los Angeles.
Setelah tengah malam pada 5 Agustus 1962, pembantunya, Eunice Murray, memperhatikan lampu kamar Monroe menyala. Ketika Murray mendapati pintu terkunci dan Marilyn tidak merespons panggilannya, ia memanggil psikiater Monroe, Dr. Ralph Greenson, yang mendapatkan akses ke kamar dengan memecahkan jendela.
Ia pun menemukan Marylin Monroe dalam kondisi tidak bernyawa dan polisi dipanggil beberapa saat setelah itu. Otopsi menemukan sejumlah besar obat penenang dalam sistemnya, dan kematiannya kemungkinan besar adalah bunuh diri.
Advertisement
Konspirasi Kematian
Dalam beberapa dekade terakhir, ada sejumlah teori konspirasi tentang kematiannya, yang sebagian besar berpendapat bahwa dia dibunuh oleh John atau Robert Kennedy, yang dengannya dia diduga memiliki hubungan cinta.
Teori-teori ini mengklaim bahwa Kennedy membunuhnya karena mereka khawatir dia akan mengumumkan hubungan cintanya dan rahasia pemerintah lainnya yang dia kumpulkan.
Pada 4 Agustus 1962, Robert Kennedy, yang saat itu menjadi jaksa agung di kabinet kakak lelakinya, sebenarnya berada di Los Angeles.
Dua dekade setelah fakta itu, pembantu rumah tangga Monroe, Eunice Murray, mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa jaksa agung telah mengunjungi Marilyn pada malam kematiannya dan bertengkar dengannya.