Liputan6.com, Banyuwangi Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Banyuwangi-Jember di kawasan selatan Banyuwangi, akan segera dilanjutkan. Hal itu disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, saat memimpin rapat koordinasi (rakor) pengembangan Banyuwangi, Selasa (4/8).
Selama ini, pembangunan JLS belum tuntas semua. JLS yang menghubungkan Banyuwangi-Jember hanya belum terbangun sekitar 20 kilometer.
Advertisement
”Terkait JLS, saya sudah instruksikan Kementerian PUPR untuk segera melanjutkan. Dirjen Cipta Karya pekan ini juga akan datang ke Banyuwangi untuk membahas lebih lanjut,” kata Luhut.
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dijadwalkan akan datang ke Banyuwangi tiga hari ke depan.
"Saya mengutus Direktur Cipta Karya ke Banyuwangi untuk menginventarisasi program-program apa yang dibutuhkan Banyuwangi agar bisa kami bantu. Kamis atau Jumat besok, tim kami ke Banyuwangi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rakor virtual tersebut.
Rakor diikuti Menhub Budi Karya Sumadi; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono; Menteri Agraria Tata Ruang/BPN Sofyan Djalil; Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo; Kementerian LHK; Kemendikbud; Kementerian BUMN; Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM); Dirut PT Pelindo III Saefudin Noer; dan berbagai instansi lainnya.
Buka Peluang Pariwisata dan Pertanian
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Anas optimistis, pembangunan JLS bakal mempercepat pergerakan ekonomi wilayah selatan.
”Akan ada denyut ekonomi baru dengan JLS ini. Ada banyak peluang pariwisata dan pertanian yang terbuka. Tentu ini juga mendorong pemulihan ekonomi setelah terpukul karena pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyebut akan memberikan dukungan pada pengembangan event sport tourism yang banyak digelar Banyuwangi selama ini. Salah satunya, Luhut akan membantu pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI).
"Berkat prestasi yang diraih Banyuwangi, pemerintah pusat menyiapkan Rp 30 miliar untuk membantu penyelenggaraan Tour de Banyuwangi Ijen tahun berikutnya. Saya sudah banyak mendengar tentang kesuksesan Tour de Banyuwangi Ijen. Karena itu kami siapkan bantuan Rp 30 miliar dari APBN, termasuk untuk membantu pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalannya,” pungkas Luhut.
Ajang ITdBI, yang digelar sejak 2012. terbukti mampu mendongkrak pariwisata, dan membuat jalan-jalan dibangun. Sepanjang 600 kilometer, ratusan pembalap luar negeri berpacu, termasuk menyusuri jalan menuju kaki Gunung Ijen.
Tahun ini ITdBI batal digelar karena masa pandemi Covid 19. Kemungkinan akan kembali digelar tahun depan atau mengikuti perkembangan pandemi.
”Bantuan dari pemerintah pusat tersebut bisa digunakan untuk menambah pembangunan infrastruktur jalan-jalan di Banyuwangi,” papar Anas.
(*)
Baca Juga
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja Indonesia, Menaker Lepas 750 Peserta Pemagangan ke Jepang
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag Budi Optimis Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga Jelang Nataru
Sikap Tegas Mendag Budi Santoso, Segel Mesin Pompa SPBU di Sleman yang Rugikan Masyarakat Rp1,4 Miliar per Tahun
Advertisement