Bola Ganjil: Ketika MU Menyebut Anfield sebagai Rumah

MU pernah menggunakan Anfield, markas klub musuh bebuyutan Liverpool, sebagai kandang. Seperti apa ceritanya?

oleh Harley Ikhsan diperbarui 05 Agu 2020, 15:00 WIB
Kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 20 Agustus 1971, tim dengan seragam merah keluar dari kamar ganti menuju lapangan Anfield disertai gemuruh penonton. Lawan mereka saat itu adalah Arsenal. Namun, tim tuan rumah bukanlah Liverpool, melainkan Manchester United (MU).

The Red Devils nyatanya pernah menyebut Anfield, markas musuh bebuyutan Liverpool, sebagai rumah.

Ini terjadi akibat sanksi disiplin. MU dilarang tampil di Old Trafford untuk dua partai kandang karena hooligans menyerang pendukung lawan menggunakan pisau pada musim sebelumnya. Mereka kemudian memilih Anfield dan Victoria Ground milik Stoke City sebagai venue pengganti.

Ketika itu MU masih mencari ritme di bawah komando manajer anyar Frank O'Farrell, menyusul kepergian Matt Busby pada Juni 1971. Alhasil mereka tertinggal gol cepat Frank McLintock.

MU baru menemukan permainan terbaik selepas jeda berkat pengaruh George Best. Alan Gowling menyamakan kedudukan, sebelum The Red Devils membalikkan kedudukan lewat Bobby Charlton dan Brian Kidd.

Meski berkesan, cerita ini sudah lama dilupakan. Bahkan beberapa pemain MU yang tampil. "Saya tidak ingat. MU melakoni laga kandang di Anfield? Jangan bercanda!" kata Gowling, dilansir Guardian.

Saksikan Video MU Berikut Ini


Tidak Banyak yang Ingat

ilustrasi logo manchester united (Liputan6.com/Abdillah)

David Sadler yang mengawal pertahanan MU juga lupa. Sementara Alex Stepney yang mengawal gawang The Red Devils tidak terlalu ingat.

"Samar-sama saya ingat kami mesti melakoni dua laga kandang jauh dari Old Trafford. Namun saya tidak ingat pertandingannya," ungkap Stepney.

"Jika benar demikian, setidaknya rekor saya kini lebih baik. Sekarang saya merasakan dua kemenangan di Anfield. Selain itu saya ingat kami mengalahkan Liverpool 4-1 (Desember 1969)," sambungnya.


Tidak Putar

Logo dan ilustrasi Liverpool. (AFP/Paul Ellis)

Salah satu sosok yang ingat adalah stadium announcer Anfield, George Sephton. Ketika itu dia baru sepekan menjalankan pekerjaannya. Sephton juga menjamin tidak memutar lagu kebangsaan Liverpool, 'You'll Never Walk Alone', sebelum pertandingan.

"Seingat saya tidak ada keributan di hari itu. Permusuhan dengan MU dulu berbeda. Jika terjadi saat ini, tentu saya mendukung Arsenal," kata Sephton.

"Lagipula, kalau pelanggaran serupa terjadi sekarang dan hukuman sama dijatuhkan, MU tinggal bermain di Old Trafford tanpa penonton, tidak perlu mencari stadion pengganti."


Sulit Terjadi Sekarang

Ilustrasi logo Manchester United (Business of Soccer)

Peristiwa unik ini bisa terjadi mengingat rivalitas MU dan Liverpool dulu tidak sesengit sekarang. Liverpool tidak keberatan MU memakai Anfield sebab musuh bebuyutan mereka adalah klub tetangga Everton.

Sementara hooligans tidak menjadi faktor karena setiap klub memilikinya. "Saya ingat beberapa pendukung MU berdiri di The Kop (tribune tempat suporter Liverpool duduk di Anfield). Jelas hal sama tidak akan terjadi hari ini," ujar Peter Robinson yang ketika itu menjadi sekretaris Liverpool.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya