Liputan6.com, Beirut - Setidaknya 10 orang dilaporkan meninggal dunia dalam ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon. Laporan ini disampaikan oleh otoritas pada pukul 16.51 waktu setempat.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (5/8/2020) tak hanya korban meninggal, Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan menyampaikan bahwa ratusan orang mengalami luka-luka akibat insiden ini.
Baca Juga
Advertisement
Mayor Jenderal Lebanon Abbas Ibrahim mengunjungi lokasi ledakan dan mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang disimpan di gudang.
Menurut Ibrahim, bahan peledak disita bertahun-tahun lalu.
Namun, rekaman video yang beredar menunjukkan ledakan membuat efek asap seperti kepala jamur dalam ukuran besar. Ledakan ini pun menghancurkan banyak bangunan.
Dikutip dari laman BBC, rumah sakit di kota itu bahkan kewalahan lantaran korban.
Penyebab ledakan masih belum diketahui, tetapi beberapa laporan menunjukkan itu merupakan insiden kecelakaan. Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan ledakan itu terjadi di tempat yang disebutnya sebagai depot bahan peledak dekat pelabuhan.
Simak video pilihan berikut:
Israel Sebut Tidak Terlibat dalam Ledakan Beirut
Pejabat Israel langsung menanggapi ledakan yang baru saja terjadi di Lebanon. Pihaknya menyebut bahwa Israel tidak terlibat dalam ledakan ini.
"Israel tidak ada hubungannya dengan ledakan besar di daerah pelabuhan Beirut," kata seorang pejabat Israel dikutip dari Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan kepada televisi Israel N12 bahwa ledakan itu kemungkinan besar merupakan kecelakaan yang disebabkan oleh kebakaran.
Advertisement