Ledakan di Beirut Lebanon, PM Hassan Diab Harapkan Bantuan Dunia

Ledakan di Beirut, Lebanon, membuat kondisi negara itu semakin sulit di tengah pandemi Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Agu 2020, 11:29 WIB
Kondisi bangunan setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa, (4/8/2020). Ledakan besar tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang. (AFP Photo/Anwar Amro)

Liputan6.com, Beirut - Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengirimkan rasa duka citanya atas tragedi ledakan di Beirut, Lebanon. Ia menyebut insiden ini sebagai bencana di negaranya.

"Hari ini adalah hari yang sangat sedih dan menyakitkan. Beirut berduka. Lebanon sedang menghadapi bencana. Ya. Ini adalah bencana nasional besar," ujar PM Diab dalam pidatonya seperti dilansir National News Agency, Rabu (5/8/2020).

Korban dari ledakan di Beirut, Lebanon, telah mencapai puluhan orang dan 3.700 orang luka-luka. Penyebab ledakan berasal dari gudang penyimpanan.

PM Diab juga meminta bantuan dari dunia internasional untuk bersama-sama membantu Lebanon di situasi sulit ini.

"Saya sekarang mengirimkan panggilan urgent bagi semua negara-negara bersahabat dan bersaudara yang mencintai Lebanon untuk berdiri bersama Lebanon dan menolong kami mengobati luka-luka mendalam ini," ucapnya.

Sejauh ini, Arab Saudi telah menyampaikan rasa duka citanya. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo juga berkata siap membantu.

PM Hassan Diab berjanji fakta-fakta terkait gudang itu akan segera diumumkan. Namun, ia menyebut negaranya akan fokus untuk menolong korban ledakan Beirut, Lebanon.

"Pada saat ini, kita fokus untuk menangani bencana," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Arab Saudi Turut Berduka

Petugas memadamkan api setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa, (4/8/2020). Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, menghancurkan gedung-gedung dan mengirimkan asap besar mengepul ke langit. (AFP/STR)

Pemerintah Arab Saudi ikut mengirimkan duka cita atas tragedi ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon. Ledakan terjadi pada Selasa kemarin waktu setempat dan mengakibatkan puluhan orang tewas. 

"Kerajaan Arab Saudi memantau dengan kekhawatiran besar pada akibat ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut hari ini, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka," tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi via Twitter, Rabu (5/8/2020). 

"Kami menyampaikan rasa duka cita dan simpati tulus kami kepada keluarga korban dan yang terluka. Kami meminta ampunan kepada Tuhan bagi mereka yang meninggal di kejadian tragis ini, agar mereka yang terluka segera sembuh, dan melindungi Lebanon dari segala luka," ujar akun @KSAmofaEN. 

Berdasarkan update terkini, ada 73 orang yang meninggal akibat ledakan di Beirut, Lebanon. Ledakan diduga berasal dari bahan kimia. 

Titik ledakan berada tak jauh dari jalan raya. Mobil-mobil pun turut terdampak oleh asap yang menyebar secara cepat. 

Api masih terus membara ketika proses evakuasi korban luka akibat ledakan itu berlangsung. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya