Liputan6.com, Beirut - Perdana Menteri Hassan Diab mendeklarasikan ledakan di Beirut, Lebanon, sebagai bencana nasional. Ledakan terjadi di gudang penyimpanan dekat pelabuhan.
Pemerintah Lebanon mencatat setidaknya 73 orang meninggal dunia dan 3.700 korban luka. Proses evakuasi masih berlanjut.
Baca Juga
Advertisement
PM Diab juga mengutip ayat Al-Quran mengenai orang-orang yang bersabar saat ditimpa bencana.
"Kita menghadapi malapetaka, tetapi kita memegang firman Yang Maha Kuasa, 'orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun,'" ujar PM Diab dalam pidato yang disiarkan secara nasional, seperti dilansir National News Agency, Rabu (5/8/2020).
Berdasarkan laporan AFP, ada 2.750 ton ammonium nitrae yang meledak.
PM Diab turut meminta pertolongan dunia internasional di masa sulit ini. Ia berjanji akan menginvestigasi ledakan, tetapi akan fokus dulu pada korban ledakan Beirut, Lebanon.
"Tetapi, saya berjanji bahwa bencana ini tak akan berakhir tanpa hukuman," ujar PM Diab.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Arab Saudi Turut Berduka untuk Korban Ledakan di Beirut Lebanon
Pemerintah Arab Saudi ikut mengirimkan duka cita atas tragedi ledakan di Beirut, Lebanon nan dahsyat. Ledakan terjadi pada Selasa waktu setempat dan mengakibatkan puluhan orang tewas.
"Kerajaan Arab Saudi memantau dengan kekhawatiran besar pada akibat ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut hari ini, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka," tulis Kementerian Luar Negeri Arab Saudi via Twitter, Rabu (5/8/2020).
"Kami menyampaikan rasa duka cita dan simpati tulus kami kepada keluarga korban dan yang terluka. Kami meminta ampunan kepada Tuhan bagi mereka yang meninggal di kejadian tragis ini, agar mereka yang terluka segera sembuh, dan melindungi Lebanon dari segala luka," ujar akun @KSAmofaEN.
Berdasarkan update terkini, ada 73 orang yang meninggal akibat ledakan di Beirut, Lebanon. Ledakan diduga berasal dari bahan kimia.
Titik ledakan berada tak jauh dari jalan raya. Mobil-mobil pun turut terdampak oleh asap yang menyebar secara cepat.
Api masih terus membara ketika proses evakuasi korban luka akibat ledakan di Beirut Lebanonitu berlangsung.
Advertisement